NOVA.id – Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK menekankan mengenai pentingnya komitmen seluruh pihak di ekosistem pengelolaan sampah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular.
Hal ini ia sampaikan dalam rangkaian acara Road to G20: “Beating Plastic Pollution from Source to Sea” yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan National Plastic Action Partnership (NPAP).
“Tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan yang diterapkan secara efektif dan sejalan dengan model ekonomi sirkular merupakan strategi yang diharapkan dapat memberikan perubahan berarti dalam mengurangi sampah plastik, meningkatkan kualitas penanganan sampah dan daur ulang di Indonesia, hingga akhirnya mengurangi sampah plastik sampai di laut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Novrizal mengatakan dibutuhkan tindakan prioritas di seluruh ekosistem pengelolaan sampah.
Termasuk pengurangan penggunaan plastik, inovasi kemasan, serta pemulihan, daur ulang, dan pengumpulannya sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.
Di sisi lain, Ignatius Warsito, Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian mengapresiasi para produsen yang telah memberikan respon positif terhadap Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.
Salah satunya adalah Danone-Aqua terus aktif melakukan kolaborasi multipihak untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah dan mendukung praktik ekonomi sirkular.
Misalnya melalui fasilitas yang dikunjungi oleh para undangan di pre-event Road to G20 ini, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran.
Menurut Ignatius, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran merupakan contoh nyata peran penting produsen untuk mengakselerasi pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah di Indonesia.
Baca Juga: Kemasan Galon Guna Ulang Danone Aqua Sukses Kurangi Sampah Plastik
“Danone-Aqua mendukung penuh Pemerintah untuk pada akhirnya membantu mengurangi plastik di laut. Kami menyadari kompleksitas pengelolaan sampah plastik yang hanya dapat diselesaikan jika semua pihak memberikan kontribusi yang nyata dan kuat, oleh karena itu diperlukan pendekatan multi-stakeholder dalam implementasi Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh KLHK,” jelas Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia.
Yap, sejak tahun 2018, melalui Gerakan #BijakBerplastik, Danone-Aqua telah berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam mengelola dan menekan jumlah sampah plastik yang berakhir dilautan melalui tiga fokus utama.
Di antaranya, pengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi terhadap konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
Nah, sebagai rangkaian dari acara Road to G20: “Beating Plastic Pollution from Source to Sea” yang di selenggarakan di Bali pada 3-4 November 2022 lalu.
Danone-Aqua juga mengelenggarakan Circularity Tour dengan mengajak perwakilan pemangku kepentingan untuk mengunjungi rantai ekosistem pengelolaan sampah di Bali.
Tujuannya memberikan pemahaman mendalam seputar tantangan dan peluang dalam isu pengelolaan sampah serta meningkatkan upaya kolaboratif lintas pemangku kepentingan.
“Untuk mengurangi potensi timbulan sampah, kami juga menggunakan kemasan Galon Guna Ulang yang telah kami gunakan sejak tahun 1983 dengan terus menjaga kualitasnya. Melalui model bisnis guna ulang ini, saat ini 70 persen bisnis kami telah sepenuhnya sirkular sesuai dengan visi pemerintah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular,” tambah Vera.
Bahkan Hasil studi LPEM FEB UI mengungkap bahwa Galon Guna Ulang Aqua telah berkontribusi dalam menekan potensi timbulan sampah hingga 770 ribu ton dan emisi karbon hingga 1,6 juta ton per tahun.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR