NOVA.id - Tanggal 12 November adalah Hari Pneumonia Sedunia.
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur paparan terhadap bahan kimia, bisa juga akibat kerusakan fisik.
Salah satu bakteri penyebab pneumonia adalah streptococcus pneumonia.
Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.
Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru.
Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nana sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Bahayanya, bakteri dan virus pneumonia menyebar dengan cepat melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang belum sadar akan bahaya pneumonia.
Padahal, berdasarkan data, penyakit pneumonia telah merenggut nyawa 2,5 juta jiwa, termasuk 672.000 anak-anak, pada tahun 2019.
Baca Juga: Bahaya Pneumonia di Tengah Pandemi Covid-19, Cegah dengan Imunisasi Anak!
"Radang paru dapat menyerang siapa aja, namun risiko tertinggi lebih besar bagi anak di bawah usia dua tahun, dan dewasa di usia 65 tahun," ujar Dr. dr. Allen Widysanto, SpP, Pulmonologist - Spesialis Paru dari Rumah Sakit Siloam.
Hal ini dr. Allen sampaikan dalam acara bertajuk "Risiko Pneumonia di Era New Normal: Siapa Saja, Di mana Saja, Bisa Kena", yang diselenggarakan Pfizer dan Lippo General Insurance didukung Siloam Hospitals (11/11).
Senada dengan dr. Allen, Nora T. Siagian, Presiden Direktur Pfizer Indonesia juga menghimbau masyarakat utuk lebih waspada dengan penyakit pneumonia.
"Sangatlah penting bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman lebih jauh tentang penyakit ini seta faktor risiko dan pencegahannya agar terhindar dari penyakit mematikan tersebut," imbaunya saat ditemui di acara yang sama di Hotel Aryaduta Lippo Village.
Adapun faktor risiko penyebab pneumonia komunitas pada dewasa dapat disebabkan oleh beberapa hal.
Mulai dari orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun karena kehamilan, HIV, penggunaan steroid atau obat-obatan kanker, atau orang dengan penyakit penyerta termasuk asma, diabetes, gagal jantung, penyakit liver, gagal jantung, ginjal, stroke, luka di kepala, demensia, serta orang yang bekerja terpapar polusi udara atau asap beracun.
"Faktor risiko tersebut menunjukkan pentingnya vaksinasi pneumonia untuk pasien dengan penyakit penyerta dan untuk melindungi paru-paru pekerja yang memiliki pekerjaan khusus yang rentan terhadap penyebab pneumonia," pungkas Dr. dr. Allen Widysanto, SpP.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA, setiap Kamis siang.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR