Raja bertanya apa yang membuat ratu mengunjungi tempat itu.
Ratu mengatakan ia ingin mengambil barang milik pangeran Gyeseong.
Selir Ko tampak bingung. Raja juga tampak bingung karena ketiga orang ini memperebutkan lukisan.
Raja pun melihat lukisan tersebut. Pertarungan sengit antara Selir Hwang dan Ratu dimulai.
Sebelumnya, Hwa-Ryeong memberitahu permaisyuri bahwa dia sudah menderita hukuman terberat untuk kata-katanya sebelumnya dan tetap berharap bahwa Simso akan kembali padanya begitu dia lembuh.
Saat Simso sadar kembali, Hwa-Ryeong ada di sana untuk berbicara dengannya.
Dia berbicara terus terang tentang kondisinya, dengan Simso mengakui dia tidak pernah benar-benar ingin menjadi Putra Mahkota.
Nyatanya, bahkan pemikiran untuk menjadi satu membuatnya sakit kepala.
Akibatnya, Hwa-Ryeong menyarankan dia tidak langsung gagal, dia tidak pernah benar-benar menyukainya.
Sikap Ko yang memaksa dapat dijelaskan dengan fakta bahwa Simso belajar membaca sejak dini dan akibatnya, ibunya selalu menaruh harapan yang tinggi padanya.
Sementara subplot yang melibatkan seorang biksu bernama Haehim berakhir dengan bencana ketika yang terakhir dijebak atas pembunuhan seorang pria bernama Choi Gil-Myeong.
Baca Juga: Sinopsis Film Qorin, Film Horor Religi yang Angkat Kisah Ritual Sesat
Source | : | Surya Malang |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR