NOVA.id - Tak memiliki pengalaman menyelam, Tatjana Saphira rela menenggelamkan diri di kolam sedalam 4 meter. Bikin deg-degan!
Kalau sudah menonton film Perempuan Bergaun Merah yang mulai tayang pada 4 November 2022, kita pasti ingat dengan adegan ikonik saat Tatjana Saphira tenggelam dan terjebak di dalam toren air selama beberapa menit.
Tapi kalau belum nonton? Mohon maaf, mungkin akan ada sedikit spoiler yang disinggung dalam tulisan ini. Tapi tenang, enggak akan mengurangi keseruan saat kita menontonnya secara langsung, kok.
Adegan dalam toren air itu jadi salah satu hal yang paling menarik dan bikin kita yang menonton bertanya-tanya, bagaimana Tatjana melakukan hal itu, ya? Meski sebenarnya sudah dibantu efek kamera, adegan tenggelamnya ini benar-benar bikin deg-degan.
Dikisahkan, saat menguak misteri hilangnya Kara (sahabatnya) dan mencari tahu siapa sosok hantu bergaun merah yang menerornya, Dinda (Tatjana) malah dikurung dalam toren air karena suatu hal. Lalu dia berusaha menyelamatkan diri, karena volume air di dalamnya meningkat hingga dia tenggelam dan kehabisan napas.
Hebatnya, dalam adegan tersebut perempuan bernama lengkap Tatjana Saphira Hartman ini berhasil menghidupkan rasa ketakutan dan kepanikan dari raut wajah hingga gestur tubuhnya.
“Yang adegan basah-basahan itu, sih, (sulit banget). Mulai syuting underwater, terus ada adegan didorong ke bathtub. Buat aku itu berat karena dingin. Risikonya juga bisa masuk angin, apalagi yang underwater itu, kan memang syuting di kolam dengan kedalaman 4 meter,” ucap perempuan yang suka tantangan itu pada NOVA.
Tapi tenang, meski tampak mengerikan dan Tatjana mengaku belum pernah menyelam, syutingnya berlangsung aman karena dikawal langsung penyelam profesional.
Baca Juga: Maudy Ayunda Ucap Syukur Jadi Jubir KTT G20, Penampilannya Jadi Sorotan
Bikin Nagih
Bagi Tatjana, menjalani syuting horor perdana bukanlah hal mudah. Meski sebelumnya sudah bermain di film horor-komedi, Ghost Writer, merasakan berakting dalam film ini sangat jauh berbeda. Banyak tantangan yang harus dilalui perempuan berambut pendek ini, seperti permainan emosi saat pengambilan gambar, hingga adegan action yang harus dilakoni tanpa pemeran pengganti.
Belum lagi proses syutingnya juga dikatakan berat, karena memanfaatkan waktu cukup lama, mulai sore ke pagi hari selama 24 hari! “Pasti kena juga mentalnya, ya,” jelas aktris yang mengaku berkepribadian introvert tersebut.
Sehingga tak heran, dalam prosesnya Tatjana juga mengalami kecemasan akut. Selain karena pola syutingnya berubah total dari film-film sebelumnya. Katanya, “Dari awal film (kecemasan) itu, kan, yang ditekankan. Dan ya, akhirnya lagi libur syuting pun aku kayak ngerasain perasaan itu terus. Pas selesai syuting, benar-benar lepas dari karakternya, baru balik (tenang) lagi.”
Namun, tak ada usaha yang sia-sia. Meski berat dan penayangannya tertunda selama dua tahun, saat filmnya tayang di bioskop, perempuan kelahiran Jakarta, 21 Mei 1997 ini merasa lega dan bangga dengan perjuangan yang dilakukannya.
Jadi, enggak jera, ya?
“Enggak ada jera sama sekali, sih. Sempat merasa jera itu kayak seminggu kelar syuting. Kayak, Ya Allah ternyata capek banget ya, syuting film horor. Tapi setelah beberapa bulan, terus lihat trailer dan filmnya tayang, excited dan kangen juga sih, sama syuting film horor,” kata Tatjana dengan mata berbinar.
Selain itu, ada pula berita mengenai satu keluarga di Kalideres yang ditemukan tewas di dalam rumah.
Bau menyengat yang begitu pekat di perumahan Citra Garden 1 Extension, ternyata berujung ditemukannya jasad satu keluarga. Siapa pelakunya?
Tio Siu Hua (58), warga Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, mungkin enggak pernah melupakan momen sekitar 2-3 bulan lalu bertemu dengan tetangganya, Rudiyanto Gunawan (71). Ketika itu Tio melihat Rudiyanto berjalan kaki menuju rumahnya, dengan kondisi kaki dibungkus plastik kresek warna hitam.
“Saya tanya, Kenapa tuh kakinya? Tapi dia enggak jawab, diam saja,” kata Tio seperti dikutip dari Kompas TV beberapa waktu lalu.
Rupanya itu pertemuan terakhir Tio dengan lelaki tersebut, karena pada Kamis malam (10/11), Rudiyanto dan istri, anak, beserta adiknya ditemukan tak bernyawa. Keempatnya diduga sudah tewas sejak lama, dalam waktu yang tak bersamaan.
Seperti dilansir dari Tribunnews, selain Rudiyanto, istrinya yang bernama Reny Margarethan Gunawan (68), Dian Febbyana (42) yang tak lain anak Rudiyanto, serta adik Rudiyanto yang bernama Budyanto Gunawan (68) juga ditemukan tewas di rumah mereka, Perumahan Citra Garden 1 Extension Blok AC5 No.7, Kalideres. Seketika warga sekitar pun dibuat geger.
Tio sendiri merasakan banyak kejanggalan dari tetangga sebelah rumahnya itu. Setelah diingat-ingat, perempuan berambut ikal ini tak pernah dengar lagi aktivitas maupun percakapan dari rumah tetangganya itu. "Biasanya kalau ibu sama anaknya ngobrol, kedengaran suara. Tapi kayaknya sudah lama sekali enggak mendengar lagi, dari Februari ke Maret," kata Tio, Minggu (13/11).
Keanehan yang sama juga dirasakan anak Tio yang bernama Calvin (29). Lelaki berkacamata ini menyebut bahwa tetangganya itu sebenarnya cukup ramah dan terbuka. Dia sendiri pernah bertamu dan berbincang dengan keluarga tersebut sekitar tahun 2010.
"Kalau dia keluar pakai mobil, 'say hello’ gitu ke saya," lanjut Calvin.
Namun, sekitar 6-7 bulan belakangan ini, menurut Calvin, sikap mereka memang berubah jadi tertutup. Sehingga tak heran jika warga perumahan kaget begitu mendapatkan informasi tewasnya Rudiyanto dan keluarganya.
Baca Juga: Muncul Foto Syur Diduga Sunan Kalijaga dan Denise Chariesta, Heidy Sunan Buka Suara
Tidak Makan dan Minum
Kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres itu berawal dari keluhan warga atas bau menyengat di sekitar rumah korban. Sementara di sisi lain, rumah berpagar besi tersebut tampak sepi, seperti tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Akhirnya, atas persetujuan warga dan Ketua RT dilakukan pendobrakan. Begitu pintu dibuka, dari jendela tampak sesosok mayat terbujur kaku di ruang tamu.
Tak lama, warga bersama petugas Polsek Kalideres yang kemudian datang ke lokasi, menemukan lagi mayat di kamar belakang dan kamar tengah. Diduga jasad yang ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia sejak lama.
Sementara itu, hasil autopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta menunjukkan tak ada sisa makanan di lambung empat mayat satu keluarga tersebut. Kombes Pasma Royce, Kapolres Metro Jakarta Barat, mengatakan bahwa mereka diduga tewas karena tidak makan dan minum dalam waktu lama. Tiga dari empat anggota keluarga diduga meninggal sudah tiga minggu lalu.
"Bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Dari otot-ototnya sudah mengecil, artinya ada kekurangan cairan, dehidrasi. Sehingga tubuh mayat ini menjadi kering, jadi mumifikasi,” kata Pasma di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Pasma memastikan hasil penyelidikan tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh empat mayat satu keluarga itu. Bahkan, di lokasi tidak ada bercak darah dan barang-barang di dalam rumah masih tersusun rapih. "Terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan,” ungkapnya.
Lalu, Tabloid NOVA Terbaru edisi 1813 ini juga mengupas tentang tips-tips, kesehatan, resep di rubrik Sedap Sekejap, ramalan soal karier, percintaan, dan kehidupan di rubrik Astrologi, hingga kabar terbaru dari dunia entertainment.
Semuanya terangkum dalam Tabloid NOVA Edisi 1813.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR