NOVA.id – Sejak dulu, matematika menjadi mata pelajaran yang “menakutkan” dan dianggap sulit oleh sebagian anak. Pasalnya, dalam belajar matematika, anak mesti menghafal sejumlah rumus, memiliki kemampuan analisis yang baik, serta logika berhitung.
Padahal, di sisi lain, pelajaran matematika penting untuk perkembangan anak dan menjadi bekal berharga untuk menyelesaikan beragam masalah di masa dewasa. Jadi, kemampuan matematika tidak hanya penting untuk kepentingan akademis, tetapi juga perkembangan pola pikir.
Hal ini dibuktikan oleh riset yang dilakukan oleh Dr Tanya Evans dari Universitas Stanford pada 2015. Mengutip dari The Boston Globe, riset yang ia lakukan menunjukkan bagaimana proses belajar matematika dapat mendorong perkembangan otak anak.
Dalam hasil riset tersebut, terungkap bahwa anak yang belajar matematika mempunyai perkembangan otak lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak belajar matematika. Kemampuan kognitif dan kemampuannya mengambil keputusan serta memfokuskan pikiran pada obyek tertentu pada anak yang belajar matematika tampak lebih baik.
Kesulitan dan rendahnya minat belajar matematika, belum tentu disebabkan oleh pelajaran itu sendiri. Bisa jadi, metode pembelajaran yang digunakan selama ini kurang sesuai.
Metode pembelajaran matematika yang inovatif, bisa jadi meningkatkan minat anak untuk belajar dan pemahaman akan matematika. Misalnya saja, metode Kumon. Anda tentu tidak asing dengan Kumon. Di Indonesia, Kumon dikenal sebagai lembaga kursus.
Namun, sebenarnya, Kumon adalah nama metode belajar yang dikembangkan oleh guru matematika asal Jepang, Toru Kumon, pada 1954. Metode Kumon diciptakan untuk menggali potensi yang ada pada setiap individu dan mengembangkannya semaksimal mungkin.
Keunggulan metode belajar ini adalah menekankan pembelajaran mandiri. Anak tidak dikelompokkan ke dalam kelas, tetapi diberi pelajaran secara individual sesuai kemampuan anak. Sebelum mengikuti les Kumon, anak akan diminta mengikuti Tes Penempatan dan konseling belajar untuk mengetahui tingkat kemampuannya.
Metode Kumon memanfaatkan lembar kerja yang dimulai dari soal paling mudah hingga paling sulit. Anak dapat mengerjakannya secara bertahap sesuai tingkat kemampuannya. Dengan begitu, anak tetap semangat mengulik setiap soal dan tidak putus asa dalam belajar.
Nah, kabar baiknya bagi Sahabat NOVA, Kumon saat ini tengah menggelar program Coba Gratis. Program yang berlangsung hingga 30 November 2022 tersebut memperbolehkan anak untuk mencoba mengikuti les Kumon sebanyak empat kali pertemuan. Sebelumnya, anak juga bisa mengikuti Tes Penempatan dan konseling pelajaran secara gratis.
Metode belajar Kumon dapat diterapkan pada anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas (SMA). Kumon telah memiliki cabang di 60 negara di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, sudah ada 800 kelas Kumon.
Penulis | : | ADV PI |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR