Nova.ID – Sahabat Nova mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Marie Kondo. Sejak buku yang dia tulis, yaitu The Life-Changing Magic of Tidying Up, mendunia dan menjadi best-seller pada 2010, perempuan asal Jepang tersebut menjadi panutan banyak orang dalam hal bebersih rumah.
Dalam buku tersebut, Kondo memperkenalkan metode bebersih yang disebut KonMari. Metode ini dinilai efektif dalam mengurangi barang-barang tidak berguna sehingga rumah lebih terorganisir.
Namun, belum lama ini, Kondo menyatakan bahwa dia tidak lagi memaksakan diri menerapkan metode KonMari. Dalam sebuah talkshow virtual, dia mengaku kini mulai bisa menerima dan “berdamai” dengan kondisi rumah yang berantakan.
“Setelah anak ketiga saya lahir, saya telah menyerah dengan kebiasaan beberes rumah dalam artian yang positif. Rumah saya berantakan, tetapi yang terpenting bagi saya adalah menikmati waktu bersama anak-anak di rumah,” ujar Kondo, dikutip dari laman The Washington Post, Kamis (26/1/2023).
Alih-alih hanya berfokus pada kerapian rumah demi kepuasan batin, Kondo kini lebih memprioritaskan kurashi atau cara hidup yang menyenangkan. Kurashi setiap orang tentunya akan berbeda.
Untuk menerapkan kurashi yang tepat, kata Kondo, hal pertama yang dapat dilakukan adalah membuat rutinitas dan pertahankan rutinitas tersebut selama 10 hari. Selipkan beberapa rutinitas kecil yang berbeda setiap hari agar penerapannya tidak terasa monoton.
Misalnya, sebagai penyuka teh, Kondo selalu minum teh tiga kali dalam sehari. Tanpa disadari, rutinitas minum teh menjadi salah satu hal yang memotivasi dirinya untuk beraktivitas esok hari.
“Setelah (menerapkan rutinitas yang sama selama) 10 hari, kemungkinan ada perubahan kebiasaan sehari-hari yang membuat diri Anda merasa lebih baik,” kata Kondo.
Baca Juga: Dari Rumah Minimalis hingga Budaya, Ini yang Bikin Marie Kondo Jago Melipat Baju
Metode KonMari masih relevan
Kendati lebih fokus menerapkan kurashi yang membuat dirinya bahagia, Kondo mengatakan bahwa tidak ada salahnya untuk tetap memperhatikan kerapian dan kebersihan rumah.
“Meski terkadang membuat saya terbebani, merapikan rumah sama saja dengan merapikan pikiran dan hati kita. Dengan begitu, kita dapat memahami apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup,” ujar Kondo.
Dalam mengorganisir barang-barang di rumah, metode KonMari dapat diterapkan untuk mencegah adanya timbunan barang tak berguna. Metode ini juga dapat mencegah seseorang merasa menyesal setelah membuang suatu barang.
Dilansir dari laman Good Housekeeping, beberapa aturan untuk menerapkan metode KonMari adalah membereskan barang sesuai kategori, bukan lokasi. Misalnya, pakaian, alat masak, dan hobi. Lalu, buang barang-barang yang dianggap tidak lagi menghadirkan perasaan bahagia.
Baca Juga: Kasus DBD Kembali Marak di Musim Hujan, Taruh 6 Tanaman Pengusir Nyamuk Ini di Rumah
Sebagai langkah awal, Sahabat Nova dapat mulai membereskan barang yang berkaitan dengan hobi atau kegiatan yang paling sering disukai.
Sebagai contoh, jika memiliki hobi memasak, Sahabat Nova dapat mulai fokus membereskan barang-barang yang berhubungan dengan kegiatan memasak terlebih dahulu. Setelah selesai, barulah beralih ke kategori barang lainnya.
Perlu diingat, dalam menerapkan metode KonMari, Sahabat Nova harus siap membuang barang-barang yang tidak diperlukan. Jika ragu, tanyakan pada diri sendiri, “Apa barang ini punya nilai dan membuat saya senang?”
Jika jawabannya iya, Sahabat Nova dapat menyimpan barang tersebut di tempat yang sesuai kategori. Namun, jika tidak, pisahkan barang tersebut untuk dibuang.
Baca Juga: Atasi Kebocoran di Rumah Secara Tepat dan Praktis Hanya dengan Cara Ini
Selain itu, jika barang tersebut nantinya akan jarang dipakai, pastikan Sahabat Nova memiliki tempat penyimpanan yang layak. Jangan sampai, barang kesayangan yang disimpan malah berakhir menjadi tumpukan sampah.
Meski Kondo tidak lagi menerapkan metode KonMari secara ketat, metode bebersih ini dapat membantu Sahabat Nova mencegah kebiasaan menimbun barang sehingga rumah lebih terorganisir dan bersih.
Namun, seperti yang dikatakan Kondo, kebersihan rumah bukan satu-satunya indikator kebahagiaan seseorang. Satu hal yang penting dalam menciptakan kebahagiaan di rumah adalah menemukan kurashi yang sesuai dengan prinsip Sahabat Nova. (**CM/YUS)
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR