NOVA.id - Cara menanam sayuran hidroponik bisa dibilang cukup mudah dilakukan.
Itu karena, cara menanam sayuran hidroponik ini bisa dilakukan di rumah dengan lahan yang terbatas.
Selain itu, menanam sayuran hidroponik sendiri di rumah juga membuat kita lebih hemat dan sehat karena kita bisa mengonsumsi sayuran organik segar yang kita tanam sendiri.
Bahkan, sayuran hidroponik ini bisa menambah pundi-pundi uang, jika kita menjualnya.
Menanam sayuran dengan cara hidroponik berarti kita menggunakan air sebagai media pengganti tanah. Lantas, bagaimana cara menanam sayuran hidroponik di rumah?
Yuk, simak langkah-langkahnya berikut ini, seperti yang disampaikan oleh Andri, pengurus kebun hidroponik Elsa Farm di kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
1. Membuat instalasi hidroponik
Untuk langkah pertama, Andri mengatakan, kita perlu membuat instalasi hidroponik terlebih dahulu.
Sahabat NOVA perlu menyiapkan paralon yang panjangnya disesuaikan dengan ketersediaan lahan di rumah. Kemudian, siapkan pula net pot, selang, pompa air, dan bak penampung air untuk nutrisi.
Lubangi pipa paralon sesuai ukuran net pot. Beri jarak 10 cm untuk setiap lubang agar tanaman tidak berdesakan satu sama lain. Lakukan hal yang sama untuk paralon lainnya.
Letakkan paralon tersebut di atas penyangga tetap. Tutup ujung paralon dengan penutup, sementara ujung yang lain hubungkan dengan paralon lainnya menggunakan penyambung pipa. Kemudian, tutup ujung pipa lainnya dengan penutup paralon.
Baca Juga: 9 Langkah Penting untuk Menanam Cabai agar Tumbuh Subur dan Berbuah
Nah, di kedua ujung paralon itu, lubangi sedikit untuk dimasukkan selang kecil yang berfungsi sebagai jalur air yang nanti terhubung ke bak penampung.
Siapkan bak untuk menampung air dan nutrisi. Lalu hubungkan kedua selang di kedua ujung paralon dengan pompa air untuk mengairi tanaman hidroponik.
2. Proses penyemaian
Setelah proses pembuatan instalasi selesai, saatnya melakukan penyemaian.
Untuk penyemaian, pertama-tama rendam rockwool dengan air atau antracol. Setelah direndam, lubangi rockwool lalu letakkan bibit ke dalamnya.
"Disemai biasanya pagi. Rockwool dilubangi lalu dimasuki bibit. Direndam sebentar saja pakai antracol," kata Andri saat ditemui NOVA, Jumat (24/02).
3. Masukkan bibit ke ruang gelap
Usai meletakkan bibit di atas rockwool, pindahkan ke ruang gelap atau tutupi dengan menggunakan plastik hitam. Biarkan bibit tidak terkena sinar matahari selama 2 hari.
Pada proses ini, bibit akan mulai tumbuh.
4. Pindahkan bibit ke tempat dengan cahaya matahari
Setelah dua hari di ruang gelap, daun-daun kecil pun mulai muncul.
Baca Juga: Cara Menanam Alpukat di Rumah Agar Bisa Panen Banyak, Coba yuk!
Langkah berikutnya adalah pindahkan rockwool dengan bibit tersebut ke tempat yang cukup diterangi cahaya matahari.
Biarkan bibit menumbuhkan daun sejati, kurang lebih selama 15 hari, bisa berbeda tergantung jenis tanamannya.
"Bibit sayur kale bisa 15 hari, caesim bisa 12 hari, selada 20 hari," ujar Andri.
5. Tanam bibit di instalasi hidroponik
Langkah selanjutnya adalah memindahkan rockwool berisi bibit tersebut ke net pot.
Lalu, masukkan net pot tersebut ke lubang instalasi hidroponik yang sudah dibuat sebelumnya.
"Setelah 15 hari, pindahkan rockwool ke pot kecil. Pindahinnya, tinggal dirobek saja rockwool-nya," jelas Andri.
Setelah bibit berada di instalasi hidroponik, kita tinggal menunggu untuk memanen hasilnya. Lama waktu panen bervariasi, tergantung dari jenis sayuran yang ditanam.
"Misalnya kale umur panen 30 hari dihitung dari setelah tanam. 25 hari untuk pakcoy putih, selada 22 hari," tambah Andri.
6. Perhatikan nutrisi tanaman
Seperti yang kita tahu, metode hidroponik menggunakan air sebagai media pengganti tanah.
Baca Juga: Cara Menanam Alpukat Mentega Agar Cepat Berbuah, Ikuti 5 Tips Ampuh Ini
Namun, untuk hasil yang maksimal, kita bisa menambah nutrisi ke dalam air yang dipakai.
Nah, di pasaran, nutrisi hidroponik tersebut dikenal dengan nama nutrisi AB mix.
Melansir cybex.pertanian.go.id, nutrisi A mewakili unsur makro hara, seperti N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), Mg (magnesium), dan lain sebagainya.
Sementara nutrisi B mewakili unsur mikro hara antara lain: Fe (besi), Cu (tembaga), Cl (khlor), dan lainnya.
Lantas, berapa takaran AB mix yang tepat? Andri mengatakan, kita bisa menggunakan perbandingan 5 mL nutrisi A: 5 mL nutrisi B : 1 liter air.
"1 liter air bersih, dikasih 5 ml dari masing-masing A dan B. Jadi tinggal dikalikan saja sesuai kebutuhan. Jumlah air kayaknya 20 liter deh untuk rumah tangga," jelas Andri.
Campurkan air dan nutrisi AB mix tersebut di dalam bak penampung.
Setelah nutrisi tanaman siap, Sahabat NOVA bisa mulai mengairi instalasi hidroponik.
7. Cek pH air
Sembari menunggu waktu panen, kita perlu melakukan perawatan pada sayuran hidroponik.
Salah satu yang harus rutin diperhatikan adalah pH air yang digunakan untuk mengairi sayuran.
Baca Juga: Cegah Bahaya DBD, Ini 6 Tanaman Pengusir Nyamuk Demam Berdarah
Andri mengatakan, pH air yang baik adalah 7. Sehingga, jika pH tidak sesuai, perlu diganti.
"Kalau pH-nya jelek, air diganti. pengecekan seminggu sekali. Kalau pH-nya masih bagus, cc-nya masih bagus, tetep dipakai tiap hari. pH di 7. Kalau asam (di bawah 7), diganti. Dicek pake alat pH," ungkapnya.
8. Jangan biarkan sayuran terkena air hujan
Sebisa mungkin, hindari sayuran hidroponik dari air hujan. Kata Andri, air hujan bisa menyebabkan air menjadi asam.
"Air hujan mengandung asam. Jadi kalau air hujan masuk ke tandon, nanti sayur akan kuning karena airnya asam," ujarnya.
9. Cegah hama
Hama bisa saja muncul pada sayuran hidroponik yang ditanam. Untuk mencegahnya, kita perlu memastikan area di sekitar instalasi tetap bersih.
"Lantainya dibersihin. Bersihin rumput liar. Lantai atau tanah di bawah dikarpetin supaya menghilangkan rumput dan supaya mengontrol kelembapan. Juga bersihin lumut yang ada di paralon, sehari sekali rutin dibersihkan dari lumut," saran Andri.
Selain masalah kebersihan, hama juga bisa muncul karena komposisi pupuk atau nutrisi tidak seimbang. Sehingga, pastikan Sahabat NOVA menggunakan nutrisi yang baik dan seimbang.
Untuk sayuran seperti selada keriting, pastikan tempat instalasi teduh, banyak angin, dan tidak terlalu banyak terkena sinar matahari.
Dengan begitu, selada keriting bisa tumbuh dengan segar dan tidak kekuningan.
Baca Juga: Yuk, Belajar Bercocok Tanam dengan Kelacotan di Park 5 Simatupang
10. Saat panen
Ketika hari panen tiba, Andri menyarankan untuk memanen sayuran di pagi hari.
Pasalnya, panen di pagi hari bisa membuat sayuran lebih segar.
"Panen pagi, kalo siang ketemu panas, sayur bisa layu," pungkas Andri.
Nah, itulah cara menanam sayuran hidroponik di rumah. Bagaimana, tertarik coba? (*)
KOMENTAR