NOVA.id - Jalani diet sehat karbohidrat memang diizinkan dokter, tapi harus perhatikan takarannya, lantas seperti apa?
Di tahap awal menjalani diet sehat karbohidrat mungkin saja membuat tubuh mengalami lemas dan tidak bertenaga.
Ini wajar saja, pasalnya asupan energi kita mendadak jadi berkurang. Apalagi jika kita tadinya hobi sekali mengonsumsi makanan dan minuman tinggi karbohidrat.
Makanya, kita harus imbangi dengan tambahan porsi asupan nutrisi lainnya.
“Dengan mengurangi asupan karbohidrat, maka seharusnya jumlah asupan kalori yang masuk akan lebih sedikit dari biasanya.
Selain itu, dengan mengurangi karbohidrat, maka asupan protein dan lemaknya akan meningkat. Dari penelitian yang ada, asupan tinggi protein dapat menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama,” ujar dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi., Sp.GK dalam Tabloid NOVA edisi 1723.
Sahabat NOVA bisa menempatkan lebih banyak porsi lauk seperti ikan salmon, ayam, daging sapi, telur, dan sayuran dalam satu piring makan.
Baca Juga: Amankah Jalani Diet Sehat Karbohidrat? Ini Penjelasan Dokter Gizi
Agar tak lupa, salah satu triknya adalah setiap kali ingin makan cobalah untuk membalik proses pengambilan menu makanan.
Misalnya, jika biasanya selalu diawali dari nasi yang merupakan karbohidrat, maka kini ambilah lauk dan sayur terlebih dulu untuk diletakan di piring makan. Dan nasi ada di urutan paling belakang. Dengan begitu, ruang yang tersisa untuk nasi akan jadi sedikit.
Akan jauh lebih baik lagi jika Sahabat NOVA mengonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Dibandingkan mengonsumsi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, gula, dan tepung terigu.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR