Kegiatan puncak kampanye sosial Luxcrime ini diisi oleh pertunjukan seni dan budaya dari kelompok seni disabilitas Unique Project Theatre dan Nalitari.
Pertunjukan yang akan dibawakan oleh kelompok Nalitari ini mengangkat cerita berjudul KAKSA dan Unique Project Theatre mengangkat cerita “The Unlimited of Beauty - Keindahan Tak Terbatas.
“Kami sangat mengapresiasi Luxcrime atas kepeduliannya terhadap komunitas-komunitas seperti kami dan juga para perempuan di Indonesia."
"Kami berharap kegiatan sosial ini dapat menjadi salah satu wadah kami dalam menyuarakan isi hati kami, yang selama ini sering mendapatkan diskriminasi dan masih dipandang sebelah mata sebagai objek belas kasihan,” ujar Nanik Indarti Pendiri Komunitas Unique Project Theater.
“Dialog-dialog yang disampaikan para penampil menyuarakan isu-isu kecantikan bagi tubuh perempuan difabel yang mengalami keterbatasan karena tubuhnya tidak memenuhi standar kecantikan yang diidealkan terutama dalam berpenampilan."
"Pertunjukkan teater ini mengandung pesan, bahwa kecantikan itu tidak terbatas, bukan untuk si tinggi kurus dan putih, tapi untuk semua perempuan di Indonesia,” tambah Nanik, yang juga berperan sebagai sutradara sekaligus penulis naskah dalam pertunjukkan teater “The Unlimited of Beauty”.
Sedangkan penampilan dari kelompok Nalitari yang mengusung cerita “KAKSA”. KAKSA merupakan kayu yang tumbuh tanpa bisa memilih dimana dia akan memulai hidupnya.
Kaksa tidak memiliki nafsu dan keinginan, hidup mengikuti peredaran waktu untuk akhirnya akan tumbang dan menjadi sebuah perdu.
Selain pertunjukan seni dan budaya, Luxcrime juga mengadakan sesi make-up class bersama teman-teman difabel.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan keahlian tambahan bagi teman-teman difabel ini, sehingga kelak dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian tambahan. (*)
KOMENTAR