NOVA.id - Seluruh masyarakat Indonesia wajib menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) termasuk bayi baru lahir.
Berdasarkan Peraturan Presien Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, bayi baru lahir wajib terdaftar sebagai peserta Bantuan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, maksimal 28 hari setelah dilahirkan.
Sebelum melakukan pendaftaran, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu segmen JKN-KIS, yakni termasuk Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), Pekerja Penerima Upah (PPU), atau Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Dilansir dari informasi resmi BPJS Kesehatan, bayi baru lahir dari ibu peserta PBI APBN dapat langsung didaftarkan oleh keluarga peserta dengan status kepesertaan langsung aktif.
Adapun bayi baru lahir yang bisa didaftarkan adalah bayi yang lahir pada tahun berjalan atau satu tahun sebelumnya.
Syarat daftar BPJS Kesehatan bayi baru lahir
Setiap segmen kepesertaan BPJS Kesehatan memiliki syarat pendaftaran untuk bayi baru lahir masing-masing, sebagai berikut:
View this post on Instagram
- Bayi baru lahir segmen PPU
Bayi baru lahir anak pertama sampai dengan anak ketiga dapat didaftarkan setelah bayi dilahirkan dan kepesertaannya langsung aktif. Pendaftaran dapat dilakukan secara kolektif melalui instansi atau badan usaha, dengan syarat-syarat berikut:
Baca Juga: Tidak Repot kok, Ini Syarat dan Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan Online Bisa Sambil Rebahan!
- Bayi baru lahir segmen PBPU dan BP (Bukan Pekerja)
Bayi baru lahir wajib didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan dan membayar iuran paling lambat 28 hari sejak bayi dilahirkan, yang dibuktikan dengan surat keterangan lahir dari rumah sakit/bidan atau akta kelahiran dan melengkapi syarat-syarat berikut:
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR