Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0.13 gram lemak, sedangkan pada 100 gram kentang yang digoreng akan mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak.
Dalam hal ini, kentang goreng memiliki peningkatan jumlah kalori yang cukup tinggi.
Makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi akan memicu kita kesulitan untuk menjaga berat badan dan berisiko untuk obesitas.
2. Risiko kanker
Makanan yang diproses dengan cara digoreng memiliki risiko untuk menghasilkan zat akrilamida.
Senyawa yang satu ini diketahui merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi.
Zat tersebut merupakan reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine, yang terbentuk dari beberapa makanan seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses di suhu tinggi, seperti digoreng.
3. Risiko penyakit jantung
Gorengan memiliki pengaruh dalam meningkatkan tekanan darah, risiko obesitas, dan penyumbatan pembuluh darah, sehingga dapat memicu penyakit jantung.
Ini dikarenakan gorengan memiliki kadar lemak jenuh juga lemak trans yang tinggi sehingga dapat memberikan efek buruk bagu kesehatan jantung.
4. Risiko diabetes tipe 2
Mengonsumsi gorengan berlebihan juga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering konsumsi makanan cepat saji seperti gorengan memiliki risiko mengalami resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.
Nah, itulah bahaya yang bisa muncul kalau terlalu banyak makan gorengan saat berbuka puasa. (*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR