NOVA.id - Platform edukasi di bidang cryptocurrency pertama di Indonesia, Akademi Crypto, baru saja resmi diluncurkan pada Minggu (21/05).
Acara peluncuran ini dibuka langsung oleh Founder dan CEO Akademi Crypto, Timothy Ronald.
Saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat belum lama ini, Timothy mengungkapkan bahwa keinginannya membangun Akademi Crypto untuk memberikan keterampilan langsung kepada masyarakat.
"Jadi akademi ini adalah sistem edukasi yang saya bikin, karena saya mau kasih skill yang nggak diajarin di sekolah. Karena ini berdasarkan dari pengalaman saya sendiri. Saya pengen ada skill real life yang bisa langsung dipraktekan, jadi di akademi ini fungsinya saya pengen mendorong edukasi cryptocurrency di Indonesia," jelas Timothy.
Selain itu, investor berusia 23 tahun ini memaparkan, bahwa dia melihat aset kripto sebagai salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan.
Meski tujuan awalnya ingin menyasar target anak muda usia 17-20 tahun, akan tetapi Timothy mengatakan bahwa yang mengikuti akademinya kebanyakan rata-rata di atas usia 20 tahun.
"Sebenarnya target saya adalah anak-anak muda, tapi kebanyakan yang ikut itu lumayan agak tua dari 25-35 tahun," paparnya.
Akademi Crypto yang berdiri sejak Januari 2023 ini sudah memiliki 3.000 siswa, dan paling banyak berasal dari Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar.
Sebagai informasi, Akademi Crypto menawarkan 160 modul yang dapat dipilih, dengan materi-materi seputar crypto, mulai dari yang mendasar seperti blockchain, aset kripto, decentralized finance (DeFi), hingga materi tingkat lanjut seperti cara menjadi programmer.
Baca Juga: Jajal Investasi Lewat Bank Digital, Lebih Simpel dan Menguntungkan?
Pengguna bisa mempelajarinya kapan saja sesuai level pemahaman.
Modul tersebut akan dipandu oleh para pengajar yang tampil dengan identitas anonim ‘profesor’ sesuai dengan prinsip yang berlaku.
Walaupun anonim, para pengguna tak perlu khawatir karena para pengajar adalah expert di bidangnya.
Pengguna akan dikenakan biaya Rp7,7 juta untuk mengakses semua modul. Ada juga layanan komunitas untuk berbagi pengetahuan dan berinteraksi langsung dengan para pengajar lewat aplikasi Telegram.
Timothy berharap, kehadiran Akademi Crypto dan modul yang telah disiapkan dapat membuat masyarakat makin teredukasi dengan dunia kripto.
“Saya mau mereka jadi lebih teredukasi dengan dunia cryptocurrency supaya kita sama-sama mendorong adopsi cryptocurrency karena saya merasa ini adalah industri di mana orang-orang paling pintar di dunia sedang lompat. Saya rasa ini bisa jadi wadah edukasi buat mereka,” tutup Timothy. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Annisa Octaviana |
KOMENTAR