NOVA.id - Belum lama ini, beredar video syur yang mirip Rebecca Klopper viral di media sosial.
Buntut dari tersebarnya video tersebut, Rebecca Klopper akhirnya membuat konferensi pers permintaan maaf.
Selama konferensi pers, Rebecca Klopper tampak lemas dengan kepala yang terus tertunduk.
Pada konferensi pers tersebut Rebecca juga didampingi oleh kuasa hukumnya, dan kekasihnya, Fadly Faisal.
Setelah menyampaikan permintaan maaf ke publik, Rebecca Klopper disebut akan ke psikolog.
Pihak kuasa hukum yang diwakili Sandy Arifin mengatakan, kekasih Fadly Faisal itu ingin fokus pada kesehatan mentalnya kini.
Kunjungan ke psikolog tidak lain untuk memberikan ketenangan dan menguatkan artis 21 tahun itu.
"Kami akan dampingi ke psikolog," ucap Sandy Arifin, dilansir dari YouTube KH Infotainment, Selasa (05/06).
"Kami fokus menenangkan, menguatkan, dan meyakinkan. Ya klien harus berani menyampaikan hal tadi," beber Sandy.
Selain itu, pihak Rebecca juga akan membuat aduan ke Komnas Perempuan dalam waktu dekat.
"Kami juga akan membuat aduan ke Komnas Perempuan. Insya Allah dalam waktu dekat," tutup Sandy.
Baca Juga: Marissya Icha Heran Dapat Somasi dari Mantan Kekasih Rebecca Klopper: Kok Jadi ke Saya?
Di hadapan awak media, Sandy Arifin sekaligus membongkar kondisi mental kliennya setelah video syur mirip Rebecca Klopper viral.
Setelah sekian lama menghilang, akhirnya perempuan yang akrab disapa Becca ini berani muncul ke publik untuk menyampaikan permintaan maaf.
Dikatakan Sandy, keinginan mengadakan konferensi pers ini merupakan kemauan dari Rebecca sendiri.
Lantaran saat ini, kondisi Becca sudah lebih tenang dari sebelumnya.
Hingga akhirnya, Becca kini berani tampil kembali dan berinteraksi dengan orang lain.
"Alhamdulillah sudah lebih kuat, berani dan mulai bisa keluar, mau berinteraksi," terang Sandy.
Sebelumnya, terdengar kabar bahwa penyebar vide syur mirip Rebecca Klopper ini adalah mantan pacar dari Becca sendiri.
Meskipun masih belum ada status atau keterangan pasti.
Mari berdoa agak kasus revenge porn yang dialami Rebecca Klopper bisa selesai dengan adil. (*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR