Nova.ID - Stunting atau kekurangan gizi masih mengintai bayi dan anak-anak di Indonesia. Bahkan, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi risiko stunting.
"Sebagaimana disampaikan oleh Menkes di tahun 2022, angka stunting sudah turun menjadi 21,6 persen. Target menjadi 14 persen di tahun 2024 harus bisa kita capai. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama," kata Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) belum lama ini.
Salah satu hal yang harus dilakukan untuk menekan angka stunting di Indonesia adalah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada usia bayi 6-23 bulan.
ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Untuk mendukung para ibu "pejuang" ASI, jenama produk sekaligus konsultan kesehatan ibu dan anak Mom Uung terus melakukan berbagai inovasi. Tak hanya meluncurkan produk-produk ASI booster, Mom Uung aktif menggelar rangkaian workshop interaktif di sejumlah kota di Indonesia.
Terbaru, Mom Uung menggelar workshop bertajuk “Sukses Menyusui Hingga 2th dengan Mudah dan Happy” di Hotel Sheraton, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (7/6/2023).
Acara diikuti lebih dari 350 ibu-ibu berusia 23-36 tahun dan berasal dari berbagai daerah di sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Lamongan, Jombang dan Malang.
Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah dokter anak dan pakar laktasi, di antaranya adalah dr Elizabeth Margaretha P, CIMI, dr Natasya Ayu Andamari Sp.A, CIMI, dr Pritta Diyanti, CIMI, CBS, dr Taya Hutagalung, CIMI, dan dr Rizkqii Nurdini.
Dalam kesempatan tersebut, dr Taya Hutagalung menjelaskan fakta seputar ASI dan hal-hal yang perlu diperhatikan para ibu menyusui. Menurutnya, ASI tidak tergantikan dengan susu apa pun karena komposisinya paling ideal untuk pertumbuhan bayi.
ASI mengandung antibodi yang baik untuk tubuh bayi, seperti DHA, AA, omega 6, laktosa, taurine, protein, laktobasius, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin, dan lisozim.
Bayi yang diberi ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya pun cenderung memiliki pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang bagus.
Meski begitu, kata dr Taya, tak jarang para ibu harus menghadapi masalah dalam menyusui, seperti nyeri dan pengencangan (mastitis), pembengkakan (engorgement), jerawat pada puting (milk blister), dan puting sobek (cracked nipple).
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR