NOVA.id - Di cuaca panas seperti akhir-akhir ini, Air Conditioner (AC) merupakan barang yang paling berguna di rumah.
Penggunaan AC ini bisa memberikan kenyamanan di rumah yang panas.
Tapi Sahabat NOVA perlu tahu ada dampak berbahaya bagi kesehatan wajah dikarenakan penggunaan AC berlebihan.
Inilah beberapa bahaya yang akan timbul dari penggunaan AC yang berlebihan dan mengarah ke wajah.
1. Kulit kering
Paparan udara dingin dari AC dapat menghilangkan kelembaban alami dari kulit.
Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah, terutama di area wajah yang rentan seperti bibir, pipi, dan sekitar mata.
Kulit kering juga dapat menyebabkan gatal-gatal dan ketidaknyamanan lainnya.
2. Perubahan produksi minyak
AC dapat mempengaruhi keseimbangan produksi minyak alami kulit.
Udara dingin yang dihasilkan AC dapat membuat pori-pori kulit mengecil, yang dapat menghambat aliran minyak.
Baca Juga: Mudah! Begini Cara Menghilangkan Debu AC Tanpa Perlu Dibongkar
Hal ini dapat menyebabkan penumpukan minyak dan kotoran di dalam pori-pori, meningkatkan risiko terjadinya jerawat dan komedo.
3. Penyebab iritasi kulit
Udara yang dihasilkan oleh AC sering kali mengandung zat-zat iritan, seperti debu, kotoran, dan bakteri.
Paparan terus-menerus terhadap udara ini dapat menyebabkan iritasi kulit, yang dapat mengakibatkan jerawat, ruam, dan kulit merah yang sensitif.
Selain itu, AC yang tidak dirawat dengan baik juga dapat menyebabkan penumpukan debu dan kotoran pada filter, yang kemudian dapat terhirup dan memperburuk kondisi kulit.
4. Mata kering
AC dapat mengurangi kelembapan udara di dalam ruangan, termasuk kelembapan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata.
Paparan terus-menerus terhadap udara yang kering dapat menyebabkan mata kering, terasa gatal, dan merah.
Hal ini dapat mengganggu penglihatan dan meningkatkan risiko infeksi mata.
Nah itulah beberapa bahaya yang mungkin akan timbul jika wajah terlalu sering terpapar angin AC.
Mulai sekarang kurangi penggunaan AC yang langsung mengarah ke wajah ya, Sahabat NOVA! (*)
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Rahma |
KOMENTAR