NOVA.id - Baru-baru ini, heboh kabar soal tabungan siswa SD Negeri 2 Kondangjajar, Pangandaran, Jawa Barat yang raib hingga ratusan juta.
Diketahui, 17 siswa sekolah dasar itu harus gigit jari karena uang tabungan yang mereka kumpulkan selama 6 tahun tak kunjung dikembalikan oleh pihak sekolah.
Jumlah uang tabungannya pun tak main-main, mencapai Rp112 juta.
Kepala SD Negeri 2 Kondangjajar, Nakizu mengatakan, uang tabungan siswa tidak hilang dan ada di koperasi.
"Tapi, kondisi koperasinya sedang kolaps yang akibatnya tidak bisa langsung mengembalikan tabungan siswa," ujarnya.
"Kami, dari pihak sekolah tidak bisa apa-apa. Apalagi, saya jadi kepala sekolah di SD ini baru setahun," kata Nakizu.
Dan terkait tabungan milik siswa kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar, dia tidak bisa memberikan jawaban.
"Saya di sini baru, jadi kurang tahu," tutupnya.
Dari kasus di atas, bisa jadi pembelajaran. Apakah menabung di bank lebih aman dari pada di koperasi?
Jika Sahabat NOVA berkeinginan untuk menabung di bank, Sahabat NOVA bisa memperoleh banyak keuntungan, seperti:
Baca Juga: Tabungan Murid SD Pangandaran Hilang Miliaran, Ini 5 Tempat Menabung Dana Pendidikan yang Lebih Aman
Selain keuntungan yang ditawarkan, menabung di bank memiliki beberapa risiko yang harus diperhatikan.
Salah satu risiko yang harus diperhitungkan saat menabung di bank adalah risiko gagal bayar atau default risk.
Risiko ini terjadi apabila bank tempat kita menabung tidak dapat mengeluarkan uang kas lagi akibat kehabisan dana cadangan internal. Hal ini berakibat kita tidak bisa menarik tabungan kita di bank.
Selain itu, ada juga risiko daya beli uang yang semakin menurun akibat adanya inflasi.
Secara teori, suku bunga atau return nominal yang ditawarkan oleh bank harusnya merupakan hasil penambahan dari suku bunga riil dan inflasi.
Sedangkan jika Sahabat NOVA memilih untuk menabung di koperasi, pahami juga keuntungan dan risikonya.
Untuk mengetahui keuntungan dan risiko menabung di koperasi, Sahabat NOVA bisa membacanya di sini.
Semoga bermanfaat! (*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR