“Pada saat berpisah itu benar-benar saya mulai dari nol, rekening 0, tabungan enggak ada, perhiasan juga enggak ada yang untuk dijual. Modal usaha pun habis akhirnya untuk sehari-hari. Khawatir lagi gimana bayar sekolah anak, dan kebutuhan lainnya,” lanjut Annisa.
Beruntung, setelah mencari pekerjaan lepas atau freelance, Annisa bisa bekerja menjadi freelancer di jasa event organizer sampai sekarang.
Meski sulit, bukan berarti tak bisa, bukan?
Wajar jika ada tantangan, toh, namanya hidup dan belajar.
Lantas, bagaimana cara Annisa mengatur keuangan sebagai ibu tunggal?
“Jadi kalau aku saat ini setiap dapat bayaran aku pasti siapkan untuk 3 bulan ke depan. Kayak bayaran sekolah sudah ku pisah untuk 3 bulan ke depan. Tabungan pendidikan 3 bulan ke depan. Pokoknya semua udah aku siapin, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Menurutnya penting untuk membuat pos-pos dana berkala secara mingguan jika kita bekerja sebagai pekerja lepas.
Di mana kita tahu penghasilannya tidak tetap setiap bulannya, jadi harus disiapkan untuk jangka panjang dan dibuat rinciannya per minggu.
“Tapi gini intinya, kalau kamu mau mengatur keuangan, kamu harus tahu yang kamu keluarkan itu berapa. Jadi aku sarankan untuk mencatat semua pengeluaran. Harus secara detail, bahkan sampai uang tol Rp15.000 atau jajan anak juga,” saran Annisa.
Yap, jadi mencatat setiap aktivitas keuangan itu sangat penting ya, Sahabat NOVA supaya tidak keteteran.
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR