"Karena suasana lebaran, ternyata laundry kiloan di Medan banyak yang tutup. Kalau pun ada yang buka, selesainya seminggu karena overload."
"Ketemulah laundry buka yang baru opening di deket rumah mertuaku. Nah itu Laundry Self Service (dengan mesin Laundry Koin). Ditulis “1 Jam an Siap”. Pas banget sama kebutuhan aku."
"Sebelumnya udah paham soal Laundry Self Service pas zaman kuliah. Di apartemen tempat temanku ngekos, ada buka laundry koin juga. Tapi, harganya cukup mahal buat anak kosan. Jadi, enggak pilihan buat kita anak kuliah saat itu."
"Pas aku coba laundry koinnya, ternyata harganya sangat affordable. Rp10.000/maks. 7 kg pakaian untuk mesin cuci, Rp10.000 lagi untuk mesin pengeringnya, dan Rp1.000 untuk deterjennya," cerita Vyna.
Menurut Vyna, ada banyak kelebihan dalam bisnis laundry koin ini, di antaranya adalah jaminan pakaian tidak dicampur karena 1 customer 1 mesin, minim risiko hilang atau tertukar, bebas menambahkan softener atau parfum pakaian lebih banyak.
Hal ini dikarenakan semua yang dilakukan dikerjakan sendiri oleh customer.
Walau begitu, ada tantangan dan kesulitan tersendiri dalam menjalankan bisnis laundry koinnya ini.
Salah satunya adalah banyak calon pelanggan yang belum mengetahui soal laundry koin adalah laundry self-service.
Masih banyak yang beranggapan jika laundry adalah jasa cuci yang terima beres. Di sinilah Vyna selalu mengedukasi para calon customer tentang laundry koin.
"Edukasi ke calon customer tentang laundry yang mengerjakan sendiri. Karena, pemahamannya selalu laundry itu terima beres," ucap Vyna.
Bukan cuma itu, Vyna juga terus mengedukasi para customer untuk pemakaian mesin cuci yang memiliki kapasitas tertentu dan juga pemakaian detergen yang bisa membuat mesin cuci menjadi eror.
"Customer kadang suka memaksakan cucian di atas kapasitas dalam 1 mesin. Jadi masih harus dikontrol untuk timbang berat pakaian sebelum masuk mesin cuci."
KOMENTAR