NOVA.ID - Mungkin sebagian dari kita ingin membuat asuransi kesehatan tapi masih maju mundur.
Ada banyak pertanyaan di dalam kepala yang rasanya belum tuntas terjawab.
Jika hal ini dirasakan oleh Sahabat NOVA, maka NOVA akan membantu memberikan solusinya.
Dalam Kuliah Whatsapp atau Kulwap kerja sama NOVA dengan Sinarmas MSIG Life, 23-24 Juni 2023 lalu, Sayoga R. Prasetyo, CFP®, QWP®, AWP®., Financial Planner Finante.id, sebagai narasumber memberikan beberapa jawaban atas pertanyaan seputar asuransi kesehatan.
Khususnya 5 pertanyaan paling sering ditanyakan soal bikin asuransi kesehatan.
Yuk, simak!
1.Sudah punya BPJS Kesehatan, emang masih perlu asuransi swasta?
Sama-sama melindungi dari risiko akibat sakit, tapi punya asuransi swasta sangat dianjurkan walau sudah punya BPJS Kesehatan karena dapat memberikan fleksibilitas lebih baik, pemilihan rumah sakit lebih banyak, dan ada perlindungan tambahan.
Asal tahu saja, ada beberapa produk asuransi yang memang memiliki manfaat double claim dengan BPJS, tapi ada juga yang tidak.
"Untuk produk asuransi terbaru saat ini ada yang namanya coordination of benefit, yaitu sistem kerjasama antara dua atau lebih perusahaan asuransi untuk menanggung biaya medis orang yang sama," ujar Sayoga.
Jadi, jika harus membayar biaya medis Rp100 juta, dan Rp85 juta sudah di-cover oleh BPJS, maka sisa beban biaya sebesar Rp15 juta bisa di-cover oleh asuransi swasta.
Baca Juga: Lengkap! Strategi Mengatur Bujet Asuransi Kesehatan untuk Pekerja Freelance dari Pakar
2.Kapan perlu punya asuransi kesehatan?
Jawabannya segera mungkin! Karena tidak ada yang tahu kapan kita akan terkena risiko kesehatan. Bisa hari ini, bisa besok. Bisa bergejala, bisa tiba-tiba.
Ingatlah bahwa asuransi bisa dibeli saat anda masih sehat, tetapi tidak bisa dibeli jika anda sudah sakit.
Mumpung masih sehat, dan punya bujetnya, milikilah asuransi kesehatan,jangan sampai menyesal di kemudian hari.
3.Bagaimana caranya tahu proteksi apa yang sangat kita butuhkan?
Gampang, tanyakan dua hal ini pada diri Sahabat NOVA.
Pertama, analisa ada potensi risiko kesehatan apa saja yang mungkin menghampiri di masa depan (riwayat penyakit kritis dari orang tua, kondisi kesehatan saat ini, serta kondisi kesehatan spesifik lainnya).
Kedua, Fasilitas kesehatan seperti apa yang kita inginkan (mulai dari kenyamanan ruangan sampai lokasi fasilitas kesehatan)?
4.Kalau enggak pernah klaim asuransi, rugi dong?
Menurut Sayoga, asuransi kesehatan ibarat membayar jasa satpam di rumah.
Kalau rumah kita kemasukan maling, kita bersyukur karena ada yang membantu.
Baca Juga: Kulwap NOVA dan Sinarmas MSIG Life Bahas Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan Saat Masih Sehat
Kalau tidak kemalingan? Ya, kita bersyukur juga. Siapa juga, sih, yang mau rumahnya kemasukan maling?
Sama dengan asuransi kesehatan.
Kalau suatu hari kita dirawat di rumah sakit, bersyukur ada yang bantu menangani biaya rumah sakitnya. Tapi kalau tidak pernah klaim karena tidak pernah sakit? Ya, harusnya bersyukur juga. Siapa juga, sih, yang mau sakit?
Memang keuntungan asuransi (walau tidak pernah klaim) adalah memberikan ketenangan selama kita hidup.
5.Jika tidak bisa membayar premi asuransi di tengah jalan, bagaimana agar kita tetap bisa memperoleh hak maksimal dari prorate sistem asuransi yang diambil?
Kebijakan prorate masing-masing perusahaan asuransi berbeda-beda.
Tipsnya, jangan menunda pengajuan prorate, dan berkonsultasi dengan agen asuransi untuk mendapatkan advice yang lebih spesifik mengenai strategi yang tepat agar Sahabat NOVA mendapat hak prorate yang paling maksimal.
Ingat juga patuhi segala dokumen yang diminta dan patuhi batas waktu yang ditetapkan, ya. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR