NOVA.ID - Nikita Willy punya cara sendiri untuk melindungi anak dari udara buruk Jakarta.
Ibunda Issa Xander Djokosoetono ini mengajak sang anak untuk melakukan salt therapy.
Seperti kita ketahui, Jakarta dan sekitarnya dihadapkan dengan masalah kualitas udara yang buruk.
Situasi ini berisiko penyakit yang terkait sistim pernapasan.
Terutama bagi anak-anak kita yang masih kecil.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Nikita Willy mengajak Issa untuk melakukan salt therapy.
Ia membagikan pengalamannya ini melalui akun Instagram pribadinya, @nikitawillyofficial94.
Nikita terlihat mengajak Issa bermain di ruangan garam atau salt room untuk terapi.
"Issa sedang tidak batuk/pilek, tapi karena udara Jakarta tidak bagus jadi aku coba seminggu sekali melakukan salt therapy," tulis Nikita Willy dalam cerita Instagramnya pada Selasa, (22/08).
Issa pun terlihat nyaman bermain pasir garam dengan berbagai peralatan main seperti ember dan skop.
Lalu, apa itu salt therapy? Seperti apa dilakukannya dan apa manfaatnya?
Baca Juga: Sering Sesak Napas? Waspadai Gagal Jantung! Ini Pemeriksaan dan Terapinya
Mengutip dari Salt of The Earth, salt therapy atau terapi garam adalah obat alami yang melibatkan menghirup garam kering tingkat farmasi di lingkungan yang nyaman dan terkendali.
Saat kita duduk dan bersantai, perangkat medis khusus yang disebut halgenerator akan menyebarkan partikel garam mikroskopis ke dalam ruangan.
Kita akan menghirup partikel-partikel kecil ini jauh ke dalam saluran udara dan paru-paru dan mereka juga akan mendarat di kulitmu.
Cocok untuk bayi, anak-anak dan orang dewasa, terapi garam dapat membantu menenangkan daftar panjang kondisi kulit, pernapasan, dan gaya hidup.
Kondisi apa yang dapat membantu terapi garam?
Terapi garam dapat membantu meringankan gejala kondisi kulit, pernapasan, dan gaya hidup, termasuk:
Apa yang membuat garam efektif?
Garam kering adalah penyerap super dan memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri alami.
Setelah dihirup, garam menyebabkan lendirmu mengencer dan mencair, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan bersama dengan patogen, kotoran, dan polutan.
Partikel garam kering juga dengan lembut merangsang gerakan silia alami tubuh kita.
Baca Juga: Cara Mengatasi Polusi Udara Lewat 5 Tanaman Hias, Tidak Sekedar Percantik Ruangan!
Silia membantu menjaga saluran udara kita bersih dari lendir dan kotoran, sehingga kita bisa bernapas dengan mudah. Tetapi dengan bantuan garam, proses ini dipercepat.
Pikirkan garam seperti sikat gigi untuk saluran udara, membersihkan lendir, kotoran dan patogen.
Untuk kulit, garam kering dapat menyerap kotoran, mengatur tingkat pH dan meningkatkan bakteri 'baik' kulitmu. Ini meningkatkan sifat pelindung kulit, mengurangi peradangan dan mendorong pengelupasan dan regenerasi alami.
Terapi garam telah menjadi sangat populer karena sangat efektif.
Ini memiliki banyak manfaat kesehatan termasuk masalah yang berkaitan dengan penyakit pernapasan.
Mengutip dari Times of India, untuk orang yang menderita kondisi pernapasan kronis seperti asma, bronkitis, cystic fibrosis dan alergi, terapi garam adalah salah satu pilihan pengobatan terbaik dan alami untuk dipertimbangkan.
Terapi ini telah dipraktekkan selama bertahun-tahun. Sejak manusia hidup di gua, menghirup partikel garam memberi mereka manfaat kesehatan dari terapi garam.
Saat ini telah banyak dikembangkan teknologi baru yang dapat membantumu melakukan terapi garam di rumah.
Langkah pertama adalah membeli mesin garam (salinisasi ultrasonik) dan garam yang tepat untuk digunakan.
Mesin garam adalah alat ajaib yang melakukan segalanya. Mesin garam mengubah garam menjadi partikel yang sangat kecil, sehingga tidak mengganggu saat menghirupnya.
Garam yang digunakan dalam terapi garam harus garam batu alami untuk mencapai hasil terbaik.
Baca Juga: Rekomendasi Air Purifier Promo 7.7 di Blibli, Cara Mengatasi Udara Buruk di Ibu Kota
Meskipun konsumsi garam terlalu banyak dapat membahayakan tubuh, dalam terapi garam, partikel garam yang dihirup hanya masuk ke sistem pernapasan dan bukan saluran pencernaan.
Garam ini akan dihilangkan melalui lendir. Tidak ada risiko kesehatan karena partikel garam yang terhirup sangat kecil. (*)
KOMENTAR