Lumayan gede ya jadi tukang bakso.
Gue jadi tukang bakso aja apa ya?" imbuhnya.
Dimas lantas menjelaskan bahwa sang ayah yang justru memiliki banyak pelanggan.
"Soalnya itu udah dirintis sama bapak juga, jadi bapak pas awal jualan keliling," terang Dimas.
"Udah dapat banyak pelanggan, mangkal depan sekolah.
Makin ke sini makin banyak yang beli, banyak yang tahu," imbuhnya.
Namun, kini keluarganya sudah membuka cabang karena penghasilannya tidak sebesar dahulu.
"Di tempat lama masih ramai, kalau tempat lama dipegang abang gue.
Gue di tempat baru enggak segede itu.
Kadang Rp 300.000, Rp 400.000, Rp 500.000, itu kotor.
Jadi enggak seramai ditempat lama, masih merintis," pungkasnya. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR