NOVA.ID – Ruam popok sering sekali terjadi dan jadi tantangan bagi ibu dan bayi.
Asal tahu saja, saat masih bayi, kondisi kulit belum berkembang sempurna.
Kulit masih terlindungi selimut pelindung lembut pertamanya yang disebut Vernix Caseosa atau lapisan keju.
Lapisan berwarna putih ini ternyata merupakan pelembab alami untuk melindungi kulit bayi dari infeksi.
Fakta lain menyebutkan bahwa kulit bayi baru lahir sepertiga kali lebih tipis dari kulit orang dewasa,
Sehingga sangat sensitif dan rentan teriritasi.
Oleh karena itu, penting memilih produk yang tepat, aman dan terpercaya untuk si kecil.
Terlebih produk yang berhubungan langsung dengan kulit bayi, seperti tisu basah dan popok sekali pakai atau diaper.
Berdasarkan data epidemiologi, secara global, prevalensi iritasi kulit akibat ruam popok atau diaper rash mencapai 16-65 persen.
Adapun kasus tertinggi biasanya terjadi pada bayi usia 6-12 bulan.
“Kulit bayi itu lapisannya masih sangat tipis, jadi wajar kalau rentan iritasi. Salah satu gangguan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah ruam popok. Penyebabnya biasanya karena terlalu lama terpapar feses/urine. Selain itu bisa jadi karena popok atau diaper yang digunakan bayi bahannya kurang lembut atau bahkan mengandung zat kimia berbahaya seperti pemutih dan pewangi,” dr. Ferdy Limawal, SpA, Dokter Spesialis Anak.
Baca Juga: Waspada, Inilah Dampak Negatif Bila Anak Pakai Popok Menggumpal
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR