Tiga korban tersebut ialah, Ni Luh Supernigsih, I Wayan Aries Setiawan, dan Kadek Yanti Pradewi.
Uder lalu langsung menuju lokasi usai mendapatkan informasi peristiwa nahas ini pada pukul 14.00 WITa.
Sesampainya di TKP, aparat kepolisian melihat adanya dua korban lain dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dievakuasi ke RSU Arisanti Ubud.
"Proses evakuasi melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD, PMI Gianyar dan kami kepolisian," tuturnya.
Korban yakni Kadek Hardiyanti tewas mengenaskan dengan sejumlah darah keluar dari bagian tubuhnya dan langsung dibawa ke RSU Arisanti Ubud.
Sementara korban tewas lainnya yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna juga mengalami luka dan keluar darah dan dibawa ke RSU Arisanti Ubud.
Korban Ni Luh Supernigsih, dengan kondisi korban meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RSU Payangan.
Sementara I Wayan Aries Setiawan dan Kadek Yanti Pradewi meninggal usai mendapatkan perawatan medis di RSU Payangan karena luka yang serius seperti korban lainnya.
"Penyebab pasti kejadian secara pasti masih dalam lidik, namun ada dugaan pada saat ke lima orang korban tersebut hendak naik ke atas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift (hampir sampai di atas), tiba - tiba tali sling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," tutur Uder.
"Diperkirakan tali sling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal/rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut, di mana penumpang lift tersebut meninggal dunia," lanjutnya.
Namun ada pula faktor kelalaian dari pihak menejemen maupun teknisi.
Selain itu posisi lift juga cukup curam sehingga dapat terjun dengan kecepatan tinggi.
"Kasus ini masih kami dalami," imbuhnya.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR