Yang pasti, sampaikan juga pada anak untuk selalu berkata jujur dan tidak melebih-lebihkan cerita saat melapor.
4. Ajarkan anak tentang memaafkan
Memberikan contoh dan perhatian merupakan kunci penting supaya orang tua bisa tetap tenang dalam situasi penuh tekanan. Pada akhirnya, tingkat ketenangan ini membantu kita bisa bereaksi lebih baik.
Sampaikan pada anak untuk bisa memaafkan dan memilih untuk bermain di tempat lain jika memang ada. Hindari justru menyuruhnya balas kasar atau memukul. Ini malah akan membuat anak berkarakter agresif dan mudah marah.
Dikutip dari Very Well Family, jika perlu katakan pada orang tua dari anak yang memukul untuk saling memahami. Pemilihan kata yang tepat dan tetap tenang menjadi kunci pentingnya agar tidak ada pihak yang jadi tersinggung.
5. Ajak anak untuk menenangkan diri
Bukan cuma kita, dari perspektifnya anak pun rentan marah dan bahkan ingin langsung balas pukul.
Kalau begini, jangan lupa kenalkan anak dengan emosi positif dan ajak ia untuk belajar menenangkan diri.
Balas memukul teman tidak akan menyelesaikan masalah, tapi justru bisa membuat semuanya semakin parah. Namun sebelum itu, berikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaannya tanpa menyakiti diri sendiri maupun teman lain.
Jika kondisinya sudah mereda, berikan pengertian bahwa ledakan emosi sangat wajar terjadi. Ajak anak untuk latihan tarik napas dalam untuk membantu mengendalikan emosi tersebut. Ingatkan bahwa tegas berbeda dengan marah-marah ya, kita.
Demikian ulasan tentang respons tepat orang tua saat melihat anak dipukul temannya. Jangan lupa, kita juga perlu tetap tenang dan jangan mudah terpancing emosi lho, ya. Semoga ulasan ini bermanfaat. (*)
KOMENTAR