NOVA.ID - Kabar pernikahan Pangeran Kerajaan Brunei Darussalam Abdul Mateen dan Anisha Rosnah binti Adam menjadi perbincangan warganet Indonesia di berbagai media sosial.
Keduanya akan melangsungkan pernikahan pada Januari 2024.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Anisha Rosna yang berhasil membuat luluh Prince Mateen?
Dikutip NOVA.ID dari berbagai sumber, Anisha Rosnah Adam merupakan teman masa kecil Pangeran Mateen.
Anisha Roshan binti Adam bukan orang jauh dari kerajaan.
Perempuan kelahiran 1994 ini dikenal sebagai Anisha Isa Kalebic atau Yang Mulia Dayang Anisha Rosnah binti Adam.
Ia adalah cucu dari Pehin Dato Hj Isa bin Awang Ibrahim, penasihat khusus Sultan Brunei Hassanal Bolkiah sejak 1968.
Pada 1970 kakek Anisha menjadi Wakil Menteri Besar.
Pernah juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada 21 Oktober 1986 hingga 24 Mei 2005.
Lalu pada 1 Maret 2011 Pehin Dato Hj Isa bin Awang Ibrahim menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Brunei Darussalam sampai 11 Februari 2015.
Sejak itu, kakek Anisha dekat dengan anggota pemerintahan sehingga Anisha sejak kecil telah mengenal Pangeran Mateen.
Sedangkan kakak kandung Anisha yang akrab disapa Danial Ceen Isa Kalebic adalah teman dekat Pangeran Mateen.
Kedekatan Anisha dengan Pangeran Abdul Mateen tak lepas dari peran kakaknya tersebut.
Mereka kerap bertemu dan punya hobi yang sama, yakni bermain sepak bola.
Anisha merupakan lulusan universitas ternama di Inggris.
Sosoknya juga disebut memiliki bisnis fashion Slik Collective dan bisnis travel bernama Authentinerary.
Minat bisnis mengalir dari sang kakek yang tak lain adalah pendiri Royal Brunei Airlines, salah satu maskapai penerbangan di Brunei Darussalam.
Pangeran Abdul Mateen dan Anisha Roshnan binti Adam diketahui sudah menjalin asmara sejak 2020.
Sebagai informasi, Pangeran Abdul Mateen dan Anisha akan menikah pada Januari 2024.
Rangkaian pernikahannya tersebut akan digelar selama 10 hari.
Royal Wedding putra Sultan Brunei Hassanal Bolkiah ini akan dimulai pada 7 Januari 2024 dengan mengusung tema yang mewah. (*)
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR