NOVA.ID - Ibu berinisial A menenggelamkan bayinya yang berusia tiga bulan ke dalam ember berisi air.
Video A menenggelamkan sang bayi viral beredar luas di dunia maya.
Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah menyebut aksi itu dilakukan A di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada hari Jumat lalu. Kami kemudian bertemu dengan ibunya," ungkap Lia saat dihubungi, Senin (16/10) malam.
Lia mengatakan, A mengalami sindrom baby blues sehingga menenggelamkan bayinya ke dalam ember berisi air.
"Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami baby blues," jelas Lia.
Untuk Sahabat NOVA ketahui, sindrom baby blues adalah perasaan sedih, lelah, dan cemas yang umumnya muncul dalam beberapa hari hingga minggu setelah melahirkan.
Tidak bisa disepelekan, jika gejala ini tak mereda, kemungkinan besar seorang ibu akan menderita depresi pasca-persalinan.
Lia mengungkapkan, A mengaku depresi karena harus mengasuh tiga anaknya yang masih balita.
"Jadi kemarin itu ibunya cerita bahwa dia mengalami depresi, dia mengalami stres, mengalami kebingungan pada saat dia harus merawat tiga balita sekaligus," ujar Lia.
Terkait aksi menenggelamkan bayinya sendiri di dalam ember berisi air, A disebut melakukan hal itu secara tidak sadar.
Baca Juga: Nahas! Bayi Perempuan Tewas Dimandikan Sang Ibu, Diduga Gangguan Jiwa
Lia menyebutkan, A mulanya hanya bercanda karena pada saat yang bersamaan tengah menelepon beberapa temannya dengan HP.
"Jadi awalnya gini, karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, jadi saat dia melakukan hal itu, dia dalam kondisi enggak sadar," tutur Lia.
"Kemudian di saat yang bersamaan dia sambil telponan sama temennya, dia sambil bercanda gitu sama mereka, pada momen itulah dia menceburkan bayi tersebut. Ini berdasarkan keterangan dari ibunya," sambung dia.
Lia menyebut tak ada satu pun pihak keluarga yang mengetahui tindakan yang dilakukan A, termasuk sang suami.
"Suaminya belum tahu," kata Lia.
Bahkan, R, ibu dari A luput mengetahui peristiwa tersebut.
R sempat kaget ketika Komnas PA menjelaskan bahwa anaknya sempat menenggelamkan sang cucu ke dalam ember.
"Waktu kami datang ke sana (rumah A), kami ketemu sama ibu kandungnya A. Ibu R juga enggak tahu ada kejadian ini. Jadi waktu kami jelaskan sama ibunya bahwa ini putrinya sudah melakukan hal tersebut, dia kaget," ujar Lia.
Lia menyampaikan bahwa kondisi bayi yang ditenggelamkan A saat ini dalam kondisi sehat.
"Kondisinya sehat, malam itu saya langsung melihat bayinya di kamar. Jadi saya lihat si kakaknya yang pertama di kamar, terus adiknya yang kedua sama bayi yang tiga bulan itu sehat semua, baik-baik saja, enggak demam. Saya lihat badannya juga tidak ada luka," ungkap Lia.
Komnas PA sebenarnya ingin mengambil alih sementara waktu untuk mengasuh ketiga anak A.
Baca Juga: Gak Capek Lagi, Lakukan Hal Ini saat Begadang Bersama Bayi Baru Lahir Hindari Baby Blues
Namun, R, ibunya A, meminta agar pengasuhan ketiga anak itu tetap dilakukan pihak keluarga.
"Malam itu tadinya kami ingin bawa bayi tersebut untuk diamankan sementara, tetapi nenek R bilang kepada kami bahwa ketiga cucunya akan diasuh oleh dirinya. Nanti akan ada tetangga yang biasa mengasuh anak untuk membantu," tutur Lia.
Lantaran pihak keluarga ingin mengambil alih pengasuhan, Lia berpesan agar bayi dan dua kakaknya lebih diawasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Makanya saya sampaikan, saya minta tolong kepada neneknya untuk selalu melakukan pengawasan," imbuh dia.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, A diperiksa pada hari ini, Selasa (17/10).
"Kami telah meminta keterangan dari pihak ibu (A) soal video viral yang mana dia memandikan (bayinya) dengan cara yang dikatakan tidak wajar," kata Bintoro kepada wartawan.
Sampai saat ini, polisi masih mendalami ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan A.
Polisi juga mendalami dugaan sindrom baby blues yang dialami A.
"Sejauh ini penerapan unsur pidana dan dugaan baby blues masih kami dalami, masih kami kumpulkan bukti-bukti," tutur Bintoro. (*)
KOMENTAR