Studi menunjukkan, ibu yang hamil lagi kurang dari 1,5 tahun sejak persalinan sebelumnya memiliki risiko 61 persen lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah, dibandingkan ibu yang hamil lagi selang minimal 1,5 tahun dari persalinan sebelumnya.
6. Bayi berisiko mengalami kelainan bawaan
Dikutip dari Mayo Clinic, ibu yang hamil dengan jarak kurang dari setahun dari persalinan sebelumnya juga lebih berisiko melahirkan bayi dengan autisme, kelainan bawaan seperti kebutaan, gangguan paru-paru, sampai tumbuh kembang terlambat.
Jarak kehamilan yang baik
Mengingat ada beberapa risiko jarak kehamilan terlalu dekat, para orangtua sebaiknya mempertimbangkan keluarga berencana.
Ada beberapa versi jarak kehamilan yang ideal, namun secara umum ibu tanpa masalah kesehatan boleh hamil lagi antara 1,5 tahun sampai lima tahun dari waktu melahirkan sebelumnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jarak kehamilan yang baik idealnya antara 18 bulan sampai 24 bulan dari persalinan sebelumnya.
Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan jarak kehamilan yang baik idealnya tiga tahun dari persalinan sebelumnya.
Namun, lamanya jarak ideal tersebut tidak berlaku untuk ibu yang berencana hamil lagi setelah usianya 35 tahun.
Khusus ibu berusia 35 tahun ke atas, jaraknya dipersingkat minimal setahun dari kelahiran sebelumnya.
Sementara bagi ibu yang pernah mengalami keguguran, jarak kehamilan yang ideal tergantung kesiapan fisik dan mental sebelum berencana program hamil lagi.
Baca Juga: Cara Nikita Willy Lindungi Issa dari Polusi Jakarta, Kenali Salt Therapy dan Manfaatnya
Bila perlu atau ada kondisi tertentu, ibu jangan sungkan mengonsultasikan ke dokter kandungan yang biasanya menangani.
Cara menjaga jarak kehamilan bisa dengan program KB; baik dengan kondom, pil, KB suntik, implan, atau alat kontrasepsi dalam rahim. (*)
KOMENTAR