Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report 2022, hal ini juga didorong daya beli produk modest fashion yang meningkat 6,1 persen dalam empat tahun terakhir.
Angka itu diperkirakan terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen/populasi.
Di sisi lain, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia menargetkan untuk dapat mendeklarasikan diri sebagai kiblat modest fashion dunia tahun 2024.
Saat ini, perkembangan modest fashion mengarah kepada gaya hidup.
Tidak hanya bagi negara yang mayoritas muslim saja, tetapi lebih luas lagi, yaitu bagi pencinta fesyen secara universal.
Beberapa jenama ternama seperti Dolce & Gabbana, DIOR, dan Uniqlo x Hana Tajima juga sudah mengambil peluang untuk memasarkan koleksi modest fashion.
Industri fesyen pun merangkul lebih banyak perancang busana modest.
Pagelaran fesyen internasional seperti New York Fashion Week, London Fashion Week, dan Paris Fashion Week juga telah mengangkat koleksi modest fashion beberapa waktu belakangan ini.
Perhelatan JMFW tahun ini akan menampilkan karya dari 214 desainer/jenama dengan sekitar 1.000 koleksi, serta perusahaan-perusahaan dari sektor pendukung lainnya, seperti kosmetika, tekstil dan garmen, alas kaki, tas, aksesoris, dan perhiasan, serta produk gaya hidup lainnya.
Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi dagang pada JMFW yang diselenggarakan pada 19-21 Oktober 2023 senilai USD 2,5 juta.
Selain pagelaran busana, JMFW juga akan menghadirkan pameran dagang, serta penjajakan bisnis (business matching).
Pelaksanaan JMFW 2024 melibatkan berbagai kementerian/lembaga, seperti Kemenparekraf, Kemendikbudristek, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Tidak ketinggalan, pihak swasta juga berperan sebagai sponsor, seperti Wardah, Mustika Ratu, APR, UBS, Bank Syariah Indonesia, Toyota, Tokopedia, Vivere, dan You-C 1000. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR