NOVA.id - Kamis, (26/10) di Menara Kompas, Jakarta, hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara Pencanangan Inisiatif Gotong Royong Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem 2023.
Dalam acara tersebut, Ma'ruf Amin mengungkapkan visinya ke depan untuk memperluas cakupan pengentasan stunting.
"Berbagai perbaikan masih harus dilakukan, seperti perluasan cakupan dan peningkatan kualitas intervensi prioritas, terutama untuk jenis intervensi yang cakupannya masih rendah," ujarnya.
Dirinya mengungkap masih banyak hal mendasar yang perlu ditingkatkan mulai dari konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putri hingga pendampingan ASI dan imunisasi.
"Selain itu, perlu peningkatan kapasitas kader dan petugas Puskesmas untuk pemantauan pertumbuhan dan edukasi," bebernya.
Dirinya berpesan agar program ini dapat langsung berdampak nyata pada kelompok sasaran yang tepat.
"Program berbentuk aksi nyata yang menyasar langsung pada kelompok sasaran prioritas, sehingga manfaatnya dirasakan langsung oleh kelompok tersebut," imbuh Ma'ruf Amin.
Diketahui, pemerintah tengah menargetkan prevalensi stunting pada 2024 sebanyak 14 persen.
Sejak 2022 lalu, angka pravalensi stunting di Indonesia diketahui masih mencapai 21,6 persen.
Sedangkan dalam kesempatan ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan keinginannya agar Indonesia segera bebas stunting untuk menyambut bonus demografi pada 2030 mendatang.
"Dalam sejarah bangsa di dunia, ada satu waktu periode tertentu di mana semua bangsa memiliki momentum paling besar untuk pindah ke negara maju. Itu pada saat bonus demografi.
Baca Juga: Menkes RI Budi Gunadi Sadikin Raih Penghargaan Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia dari PDSI
Karena pada saat itu, bangsa-bangsa memiliki penduduk dan usia produktif paling banyak sehingga bisa mendorog pendapatannya naik. Dan itu akan terjadi di 2030 di Indonesia. 7 tahun lagi," bebernya.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula Plh Kadin Yuki Nugrahawan Hanafi yang turut memberi sambutan.
Beberapa kepala daerah berprestasi menurunkan angka stunting juga diganjar penghargaan dari Kompas Gramedia yang diketahui telah menggelar program Semesta Mencegah Stunting dalam kampanye #CukupDuaTelur oleh Tribun Network dan BKKBN.
Melansir dari Tribunnews.com, dalam program tersebut juga ada program kakak asuh, dimana nantinya para kakak asuh di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur untuk kebutuhan selama enam bulan terutama nutrisi untuk anak-anak.
Para kakak asuh nantinya bisa menyumbangkan dana senilai Rp 120 ribu tiap bulan atau kurang lebih Rp 1 juta untuk enam bulan yang akan dikonversi menjadi telur. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR