NOVA.ID - Screening film dokumenter Joshua Tree dilaksanakan pada Minggu (12/11) di Bali.
Dilaksanakan di Padma Resort Legian, acara ini dihadiri 120 orang tua, terapis, pemerhati autisme serta anak-anak berkebutuhan khusus.
Film dokumenter Joshua Tree mengisahkan kisah nyata seorang remaja dengan autisme parah bisa hidup 'normal' berkat kasih sayang keluarga.
Ibunda Joshua, Dr. Deibby Mamahit mengatakan Joshua adalah anak kedua dari empat bersaudara, Kakaknya Immanuel juga didiagnosis autisme.
Kakaknya sekarang bisa hidup tanpa gejala autisme, bersekolah asrama di Inggris dan bisa hidup mandiri.
“Joshua tergolong autisme parah, dia tidak bisa ngomong, tidak bisa mengerti apa yang sedang terjadi, dan tidak punya hubungan dengan orang lain. Melalui film dokumenter ini kita bisa lihat banyak sekali kemajuan yang dialami oleh Joshua, sehingga kita bisa belajar bersama-sama bahwa anak yang sangat parah didianosis oleh dokter dapat menunjukkan perkembangan yang sangat baik,” jelas Dr. Deibby Mamahit.
Lewat screening film Joshua Tree ini, Dr. Deibby Mamahit berharap dapat memberi semangat kepada orang tua yang memiliki anak didianosis autisme.
“Melalui film ini menceritakan bagaimana mungkin suatu harapan itu bisa terjadi jika kasih sayang keluarga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar akan perkembangan anak. Kita berkeyakinan bahwa selain Joshua, anak-anak yang lain juga bisa,” ucap Dr. Deibby Mamahit.
Lebih lanjut kata Dr. Deibby Mamahit, ada lima progres yang memengaruhi perkembangan Joshua, yaitu 1) Istirahat yang cukup; 2) Nutrisi makanan yang baik; 3) Olahraga; 4) Bagaimana mengelola stress; dan 5) Hubungan yang akrab dengan orang tua.
“Hubungan dengan orang tua yang sangat penting. Orang tua itu sangat berperan, karena orang tua itu lebih ada dalam hidup anak-anak ini. Saya ingin mengimbau kepada semua orang tua untuk menghayati apa makna dari film dokumenter Joshua Tree ini, sehingga mereka mempunyai jawaban bagaimana orang tua dapat membantu anaknya untuk memilih untuk maju,” jelas Dr. Deibby Mamahit.
Dr. Deibby Mamahit menambahkan, Joshua Tree adalah suatu pesan mengenai cinta dan pengharapan bahwa individu dengan autisme bisa terus berkembang dan belajar.
Baca Juga: Joshua Tree, Film Dokumenter Berkisah Anak Autisme yang Hidup ‘Normal’
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR