NOVA.id - Dengan disahkannya UU OBL Kesehatan banyak sekali kemajuan dalam bidang kesehatan terjadi dengan cepat.
Terutama implementasi paradigma kesehatan yang terkait dengan program transformasi kesehatan dalam UU yang disahkan baru-baru ini.
Di mana fokus pemeliharaan kesehatan harus dimulai dari usaha pencegahan/preventive, regenerative medicine sera terapi modern masa datang yaitu stem cell dan mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan Health Tourism di dalam negeri.
Maka, Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD bekerja sama dengan Bali Tourism Board dan Bali Medical Tourism Association mengadakan acara The 1st International Health Conference WOCPM Bali 2023.
Acara ini bertema "New Era for Regenerative Medicine & Stem Cells, the Future of Medicine & Global Medical Tourism" yang bertempat di Grand Hyatt Nusa Dua Bali pada 10-12 November 2023.
Prof. Deby Vinski President of the Conference memilih Bali karena merupakan ikon wisata dunia dengan harapan pengembangan wisata medis di Bali semakin maju agar semua target pembangunan dapat tercapai dan dapat meningkatkan devisa negara.
Dan kongres ini merupakan ajang pertemuan, kajian dan kolaborasi berbagai asosiasi kedokteran di seluruh dunia yang terdiri dari dokter, profesor, dan juga komunitas di bidang kedokteran.
Lebih dari 74 pakar kesehatan dunia dan puluhan negara termasuk Indonesia hadir dalam kongres ini.
Banyak pihak yang mendukung acara ini seperti Kementerian Kesehatan RI, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Provinsi Kota Kabupaten Bali, World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) Paris, World Council of Stem Cell (WOCS) Geneva, World Medical Doctor.
Association (WMDA), International Society of Dermatologic Surgery (ISDS), EFHRE International University (EIU) Barcelona, Association of Honorary Consuls to Indonesia, (AHCI), Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) yang menjadi scientific afiliation WOCPM.
Ada juga Universitas Udayana, RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali serta bebagai Universitas lainnya dan Rumah Sakit di Bali dan seluruh Indonesia.
Baca Juga: Ciputra SMG Eye Clinic Ikut Tingkatkan Health Tourism di Indonesia
Dalam kesempatan ini penghargaan yang tinggi dari WOCPM berupa Award diberikan kepada Menkes RI Budi Gunadi Sadikin for Outstanding Worldwide Achievements in Preventive, Regenerative, and Anti-Aging Medicine atas prestasi dan terobosan serta Taransformasi Kesehatan yang beliau lakukan bukan hanya bagi Indonesia tapi juga berdampak global.
Testimoni yang sangat menarik juga disampaikan ole Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd mengenai pengalamannya berjuang untuk kesembuhan ananda Sulaiman anak tercinta yang mengidap Prader Willi Sindromedan dan ibundanya yang mengidap autoimmune berangsur seat bugar dan telah berhenti konsumsi obat terapi yang telah 17 tahun dikonsumsi tap hari.
Acara Welcome Reception pada malam harinya tak kalah meriah karena selain jamunan makan malam, persembahan tari-tarian Bali, ada juga Candid Fashion Show yang diikuti ole para Faculty yang mengenakan batik khas Indonesia.
Para Faculty ternama dari luar neger merasa sangat senang dan bangga menggunakan batik serta Kebaya oleh para speaker perempuan.
Prof. Deby menyampaikan bahwa acara Kongres ini sesuai permintaan menkes maupun Menparekraf akan menjadi agenda tahunan rutin WOCPM di Bali Indonesia sebagai platform multidimensi yang memupuk pertukaran ide, mendorong penelitian, inovasi, dan mendorong kolaborasi antar profesional di sektor kesehatan dan pariwisata.
WOCPM International Congress tahun depan akan diadakan pada tanggal 4-6 Oktober 2024 di Westin Resort Nusa Dua Bali, Indonesia dengan mengangkat tema "New Frontiers of Preventive, Regenerative & Stem Cell, The Future World Collaboration of Health Tourism.
Akan diadakan juga Stem Cell Certification, Nutrigenomic certification dan berbagai pendidikan post graduate sera penerimaan Master Anti aging kolaborasi Universitas International dan Universitas di Indonesia. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR