Bocor! Cara Menghilangkan Amandel Tanpa Operasi yang Ampuh

 

NOVA.id - Tidak ada satu orang pun yang ingin sakit.

Apalagi sakitnya sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu penyakit yang sering dikhawatirkan yakni sakit amandel.

Sakit amandel adalah kondisi dimana amandel, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di tenggorokan, mengalami peradangan atau infeksi.

Gejalanya bisa berupa sakit tenggorokan yang parah, kesulitan menelan, pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, demam, dan gejala lainnya.

Infeksi amandel bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, dan pengobatannya tergantung pada penyebabnya.

Pengobatan yang paling tinggi adalah dilakukannya operasi amandel.

Namun, bagaimana cara menghilangkan amandel tanpa operasi?

Mengobati amandel tanpa operasi biasanya melibatkan penggunaan antibiotik untuk infeksi, obat pereda sakit tenggorokan, berkumur dengan larutan garam hangat, dan istirahat yang cukup.

Tetapi, dalam beberapa kasus, operasi mungkin tetap diperlukan jika masalahnya berlanjut atau parah.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk saran yang tepat.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Malpraktik, Kerupuk di Nasi Uduk Bisa Sebabkan Amandel Seperti 6 Makanan Ini!

Namun jangan khawatir soal cara menghilangkan amandel tanpa operasi.

Sahabat NOVA bisa juga mengikuti cara meredakan sakit amandel dengan bahan alami, meski tentunya tak sepenuhnya mengobati amandel.

Beberapa bahan alami ini yang dapat membantu meredakan sakit pada amandel.

1.Madu

Madu mempunyai sifat antibakteri yang dapat membantu meredakan peradangan pada amandel.

2.Larutan Garam Hangat

Berkumur dengan larutan garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan sakit pada amandel.

3.Teh Herbal

Teh chamomile atau teh sage dapat membantu meredakan peradangan dan memberikan sedikit kenyamanan pada tenggorokan.

4.Kompres Hangat

Mengompres leher dengan handuk yang direndam air hangat dapat membantu meredakan sakit pada amandel.

Namun, jika gejalanya parah atau tidak membaik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat. (*)

 

Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).

PROMOTED CONTENT