NOVA.id - Sahabat NOVA, kasus pengurasan rekening lewat link apk. sudah banyak menelan korban sejak beberapa waktu lalu.
Dalam menjerat korbannya, penipu biasanya mengirim link peretas lewat WhatsApp.
Jika tidak berhati-hati, bisa jadi tabungan di rekening bertahun-tahun terkuras habis.
Sebab, kini penipu juga sudah memiliki beragam cara untuk mengecoh korban.
Oknum penipu pun bisa mengakses data secara ilegal.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini beberapa modus penipuan melalui WhatsApp yang patut diwaspadai:
1. Undangan pernikahan palsu
Undangan digital palsu merupakan salah satu modus penipuan yang banyak dikirimkan lewat pesan WhatsApp.
Kita harus mewaspadai jika menemukan file APK. pada pesan WhatsApp karena jelas ini bukanlah merupakan jenis file undangan pernikahan.
Hindari melakukan penginstallan sembarang file APK di luar PlayStore.
2. Modus dengan kedok kurir
Modus penipuan yang lainnya adalah berkedok kurir paket.
Pelaku mengirimkan file dengan ekstensi APK dengan bertuliskan foto paket.
Baca Juga: Hati-Hati Belanja Online, Penipuan Berkedok Resi Paket Berujung Saldo ATM Terkuras
Saat korban mengunduh file yang memiliki format apk, maka saldo dari m-banking bisa ludes.
Modus lainnya adalah saat penipu mengaku kurir paket dan tersesat.
Kurir paket palsu akan mengirimkan file gps yang ternyata bisa jadi jebakan dengan format APK.
Perhatikan setiap filenya ya Sahabat NOVA sebelum terkecoh!
3. Mengatasnamakan tagihan PLN
Pelaku juga bisa melakukan penipuan dengan mengatasnamakan petugas PLN.
Mereka akan mengirimkan pesan melalui WhatsApp yang meminta penerima untuk melakukan pengecekan tagikan listrik melalui file APK.
Melalui file APK tersebut sang penipu bisa mengakses berbagai data pribadi korban termasuk data perbankan.
4. Info Promo atau Hadiah Merek Tertentu
Modus penipuan lain yang patut diwaspadai adalah pesan WhatsApp yang mengirimkan link tertentu.
Beberapa pesan memberikan informasi promo atau hadiah dan penerima pesan harus melakukan klik link tertentu.
Oleh karena itu masyarakat harus mewaspadai dengan link yang diberikan, apakah palsu atau asli melalui domain situsnya.(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR