Setiap proyek akan dikompetisikan dalam program tersebut.
“Lewat Kompetisi AIA Healthiest Schools, Bapak dan Ibu guru dapat menjelaskan tantangan atau kondisi apapun terkait empat pilar tersebut di sekolah masing-masing. Lalu, merumuskan solusi untuk menyelesaikan masalah dan tujuan akhir yang ingin dicapai,” jelas David.
Terkait penilaian, David mengatakan ada tiga aspek yang akan menjadi penilaian utama bagi para juri. Namun, tidak semua penilaian dilakukan dengan mengunjungi sekolah secara langsung.
“Pertama, inisiatif proyek yang diimplementasikan. Kedua, langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan tujuan dari proyek tersebut. Ketiga, manfaat dan dampak positif yang dihasilkan proyek tersebut, serta perbedaannya sebelum dan sesudah mengimplementasikan proyek,” papar David.
Nantinya, seluruh partisipan berkesempatan untuk mengikuti Kompetisi AIA Healthiest Schools di tingkat nasional dan internasional, serta memenangkan hadiah dengan total Rp 1,5 miliar.
Untuk informasi lebih lanjut terkait AIA Healthiest Schools dan mengikutiprogram tersebut, kunjungi ahs.aia.com/id/id.(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR