Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan adanya kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, akademisi dan swasta atau industri yang dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024.”
Perwakilan Kader dan Kelompok Kerja Masyarakat Kabupaten Batang, Mutiatun, membagikan pengalamannya selama menjadi bagian dari program “100 Hari Pendampingan Gizi” yang hingga kini masih terus berjalan.
“Program-program yang dijalankan oleh Nestlé Indonesia, terutama program “100 Hari Pendampingan Gizi” terbukti dapat membantu mengurangi angka stunting atau risiko stunting di daerah saya.
Kami secara aktif dan rutin melakukan sosialisasi, pendampingan, hingga pemantauan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan balita. Masyarakat sangat mengapresiasi program ini dan berharap agar kedepannya program-program ini dapat terus berkelanjutan,” tuturnya.
Tahun ini, salah satu bentuk nyata komitmen PT Nestlé Indonesia untuk mendukung terwujudnya keluarga bebas stunting diwujudkan melalui program “100 Hari Pendampingan Gizi”, yang memberikan pendampingan gizi kepada anak usia 12 hingga 60 bulan melalui makanan tambahan sumber protein dan zat gizi mikro lainnya guna meningkatkan kualitas asupan gizi.
Selain itu, masyarakat termasuk didalamnya orang tua dan kader setempat akan mendapatkan edukasi mengenai gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih.
Eka Herdiana, Corporate Nutritionist PT Nestlé Indonesia menyampaikan, “Salah satu program kolaborasi multisektor Nestlé Indonesia “100 Hari Pendampingan Gizi” merupakan bentuk konsistensi kami untuk menunjukkan dukungan melalui kegiatan pendampingan gizi serta monitor dan evaluasi yang akan dilakukan setiap bulan hingga akhir pelaksanaan program.
Program ini merupakan salah satu bentuk dukungan PT Nestlé Indonesia yang sejalan dengan komitmen PT Nestlé Indonesia untuk membantu anak Indonesia tumbuh lebih sehat dan bahagia.” (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR