NOVA.ID - Baru-baru ini Instagram Dewi Sandra mendadak dibanjiri ribuan komentar netizen.
Rupanya ada banyak netizen yang menghujat tapi salah alamat.
Alih-alih ingin memberikan komentar kepada Sandra Dewi yang suaminya terjerat kasus korupsi, netizen malah menyerang Instagram Dewi Sandra.
Ada yang marah-marah dan meluapkan emosinya, atas korupsi Rp 271 triliun yang dilakukan Harvey Moeis suami Sandra Dewi.
Sadar jadi korban salah sasaran, Dewi Sandra un akhirnya buka suara atas akun instagramnya yang dibanjiri komentar warganet.
"Bingung mau bilang apa kecuali... ini bulan Ramadhan. Waktunya taubat, minta ampun, evaluasi dan introspeksi diri," kata Dewi Sandra dalam unggahan sebuah foto solat di Instagram, dikutip NOVA, Sabtu (30/3).
Meski sadar komentar warganet diarahkan untuk Sandra Dewi, Dewi Sandra pun tidak mau menghujat rekan satu profesinya di dunia keartisan itu.
"Meskipun mendadak salah alamat, tapi bukan berarti saya lebih baik atau suci karena yang ketik ini banyak sekali salah yang Allah tutupi," ucapnya.
Menurut Dewi Sandra, apa yang dirasakan oleh Sandra Dewi adalah sebuah ujian dari Allah, dimana istri Harvey Moeis harus menghadapi ujian tersebut.
'Semua manusia pasti di uji. Itulah janji Allah, dan janji Allah yang paling pasti. Aku di uji, kamupun pasti diuji. Dan ketika diuji bisa jadi itu waktu paling tepat untuk kembali. Salah satu hal yang paling ku syukuri, kita punya Rabb yang tak pelit mengampuni," ujar Dewi Sandra.
Dewi Sandra menegaskan setiap manusia pasti mendapatkan ujian, seperti dirinya dan Sandra Dewi.
Baca Juga: Harvey Moeis Terjerat Korupsi, Pakar Hukum Sebut Sandra Dewi Berpotensi Ikut jadi Tersangka
"Lagi2 aku diuji sebagaimana kamu juga pasti diuji. Sesama hamba kita saling doakan, semoga Allah tolong bukan malah cepat2 menghakimi. Kalopun mau menghakimi, pastikan dulu kita tak miliki celah dan noda hitam tersendiri."
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maulana Wildan Ibrahim |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR