NOVA.id - Tape ketan asalah salah satu makanan tradisional yang kerap disajikan saat lebaran.
Mengalami proses fermentasi, rasa tape ketan menjadi manis namun juga asam.
Namun proses fermentasi tape ketan terkadang tidak sempurna.
Hal ini bisa menyebabkan beras tidak matang sehingga tidak bisa dinikmati sebagai Tapai ketan.
Lantas, apa saja penyebab kita gagal dalam membuat tape ketan sehingga tidak matang dengan sempurna?
Ternyata berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam membuat tape ketan
Penyebab Tape Ketan Tidak Matang
1. Debu dan wadah tidak bersih
Kurniawan Indonesianto, pemilik usaha Tape Ketan Budhe Wati menyebut bahwa kebersihkan dari tempat pembuatan juga dapat memengaruhi hasil tape ketan.
Jika wadah yang digunakan untuk membuat tape ketan kotor maka bisa membuat hasilnya terasa asam.
"Kalau kecut banget itu aku pernah mengalami dengan resep yang sama, itu entah dari berasnya juga bisa, entah itu kena debu juga bisa, entah itu dari tempatnya yang enggak bersih juga bisa. Soalnya debu itu juga berpengaruh," terang Kurniawan kepada Kompas.com.
Jika menggunakan daun pisang sebagai alas atau pembungkus, maka bersihkan terlebih dahulu untuk membuang kotoran di daun pisang.
2. Ragi terlalu sedikit
Ragi merupakan bahan yang membuat tape ketan bisa berfermentasi.
Agarasa tapi ketan manis kita bisa menyesuaikan jumlah ragi yang digunakan jangan sampai terlalu sedikit.
"Kalau kecut biasanya kasih raginya sedikit. Jadi proses fermentasinya agak lama kalau mau manis," tutur Kurniawan.
Tambahkan juga air pada ragi agar hasilnya lebih berair dan manis.
3. Ragi tidak diayak
Ragi yang tidak di ayak menyebabkan persebarannya tidak merata dan juga menghasilkan bubuk putih pada tape ketan yang sudah jadi.
Menurut Kurniawan hal tersebut disebabkan oleh ragi yang kurang halus.
Oleh karena itu sebaiknya ragi harus di ayak terlebih dahulu sebelum digunakan agar lebih merata dan tidak menggumpal.
"Itu kalau ragi aku enggak tak jemur, jadi beli itu langsung digerus pakai saringan teh itu. Itu digerus sambil diayak, pokoknya digerus sampai benar-benar halus soalnya kalau enggak diayak ketika ditaburkan itu ada putih-putihnya," jelasnya.
4. Waktu fermentasi
Waktu fermentasi yang dianjurkan sekitar tiga hari, tergantung cuaca dan suhu udara.
Semakin lama disimpan maka rasanya akan semakin asam.
"Ada trik satu lagi, ketika matang terus pengin cita rasanya sama itu masukkan ke kulkas, biar menghambat prosesnya," pungkas Kurniawan.(*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR