NOVA.id - Perempuan memainkan peran penting dan terus berkembang dalam dunia sains, khususnya sebagai peneliti.
Kontribusi mereka telah menghasilkan banyak kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, dan peran ini semakin diakui dan dihargai.
Banyak perempuan peneliti yang berkarya di berbagai bidang, seperti penelitian kanker, perubahan iklim, pengembangan energi terbarukan, dan teknologi informasi.
Kontribusi mereka tidak hanya membawa manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Meskipun masih terdapat tantangan yang dihadapi.
Seperti stereotip gender, diskriminasi, dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan sumber daya, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di bidang sains.
Dengan terus mendukung dan memberdayakan perempuan di bidang ini, kita dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inklusif dan bermanfaat bagi semua.
Memahami hal itu, dan sejalan dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional, L’Oréal Indonesia perkuat komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan melalui berbagai inovasi di bidang pendidikan dan penelitian.
Memegang teguh pada visi ‘menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia’, L’Oréal Indonesia rayakan peran penting perempuan dalam ilmu pengetahuan melalui acara perayaan Beauty That Moves: Women in Science.
L’Oréal Indonesia turut peringati 20 tahun perjalanan dalam menghadirkan program L’Oréal-UNESCO For Women in Science dan merayakan peran perempuan dengan mengundang 4 sosok Alumni inspiratif dari program tersebut.
Dalam strategi pembangunan nasional, pendidikan dan penelitian menjadi dua sektor penting dalam memajukan kualitas bangsa.
Baca Juga: Selamat, Prof. Deby Vinski Raih Penghargaan di Bidang Teknologi
Hal ini tertuang pada pilar pertama Visi Indonesia Emas 2045 yaitu pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana salah satu bentuk implementasinya adalah peningkatan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan.
Sehingga, visi ini sejalan dengan program L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang telah dilaksanakan selama 20 tahun.
Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability, L’Oréal Indonesia, Melanie Masrielmenyampaikan, “Sains dan perempuan merupakan dua hal yang sangat dekat bagi L’Oréal. Selama 115 tahun perjalanan L’Oréal di bidang inovasi, perkembangan dunia sains terus menjadi salah satu fokus utama kami. Secara global, kami memiliki lebih dari 4,000 peneliti yang berhasil menghasilkan 610 paten hanya pada 2023.
Dan yang menjadikan hal ini lebih istimewa adalah bahwa dari lebih dari setengah (54%) hak paten tersebut dihasilkan oleh perempuan peneliti.
Tidak terkecuali di Indonesia, kami terus mendukung kemajuan perempuan yang berkarya di bidang sains dan ilmu pengetahuan. Karena kami percaya akan kekuatan transformatif kecantikan yang menggerakkan dunia, dan Indonesia maju”.
Board of Jury Program L’Oréal-UNESCO For Women in Science, Prof. Dr. Herawati Sudoyo. dalam sambutannya menyampaikan, “Program L’Oréal-UNESCO For Women in Science tidak hanya memberikan pendanaan penelitian, tetapi juga menyediakan wadah bagi perempuan peneliti untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi mereka.
Program ini mendukung peneliti perempuan di bidang life sciences dan non-life sciences, memberikan akses ke berbagai sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan riset yang lebih efektif dan produktif.
Dengan mengatasi hambatan finansial, program ini memungkinkan mereka mengejar proyek ambisius yang berpotensi signifikan dalam memberikan dampak besar pembangunan bangsa”.
Konsistensi pun akhirnya berbuah menjadi hasil yang baik.
Program L’Oréal-UNESCO For Women in Science berhasil menjadi bukti nyata L’Oréal Indonesia dalam mendukung perempuan peneliti untuk mengambil peran dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
Berdasarkan data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2023, disebutkan bahwa tingkat partisipasi perempuan peneliti di Indonesia mencapai 45%, angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata partisipasi perempuan peneliti global yang mencapai 33%.
Baca Juga: L’Oreal Paris Hadirkan Skincare Glycolic Bright, Bisa Samarkan Flek Hitam Dalam 4 Minggu
Kolektivitas yang Menembus Batas
Sebagai komunitas perempuan peneliti terbesar di dunia, program L’Oréal-UNESCO For Women in Sciences dirancang untuk menggerakan komunitas perempuan peneliti dalam memaksimalkan potensi yang mereka miliki.
Pada hasil survei internal terbaru yang dilakukan oleh L’Oréal Indonesia terhadap alumni program L’Oréal-UNESCO For Women in Science, mayoritas alumni program sebanyak 67,5% menyatakan bahwa segregasi peran perempuan di ranah domestik dan publik menjadi tantangan utama yang seringkali dihadapi oleh perempuan peneliti.
Berangkat dari hal tersebut, L’Oréal-UNESCO For Women in Science hadir sebagai wadah kolektif yang memberikan ruang diskusi bagi perempuan dalam upaya aktualisasi diri di ranah publik, sehingga secara bersama mereka dapat menembus batasan yang ada.
Berdasarkan hasil survei yang sama, mayoritas alumni program L’Oréal-UNESCO For Women in Science 55% menyatakan bahwa, diantara faktor lainnya, networking menjadi faktor yang manfaatnya dirasa paling penting bagi perempuan peneliti.
Kondisi ini akan menimbulkan efek bola salju, dimana alumni program akan cenderung memberikan mentorship kepada perempuan peneliti lainnya di masa depan.
Hal ini terlihat jelas dalam data, bahwa selama 20 tahun terakhir, alumni program telah melibatkan 1.417 peneliti Indonesia yang terdiri dari 65% perempuan dalam proses penelitian yang pernah mereka lakukan.
Selain itu, para alumni juga telah membimbing lebih dari 1.441 peneliti muda dan melahirkan 2.511 publikasi ilmiah.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR