Ketika orang memakai Minoxidil lebih dari 90 hari dan berhenti, kerontokan rambut akan jauh lebih parah dibandingkan sebelum penggunaan produk tersebut.
Apalagi, Minoxidil merupakan golongan obat keras yang harus digunakan di bawah pengawasan dokter.
Pemakaian Minoxidil tidak terkontrol dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya, mulai dari munculnya iritasi di kulit kepala, kemerahan, terasa terbakar, gatal-gatal, hingga pertumbuhan rambut abnormal di bagian tubuh lain pada pengguna wanita.
Tentu saja efek samping ini malah memperparah kondisi rambut dan kulit kepala, alih-alih mengatasi masalah yang ada.
Baca Juga: Kebotakan Dini Bikin Tak Percaya Diri, Transplantasi Rambut Bisa Jadi Solusi
Redensyl, Penumbuh Rambut Generasi Baru
Meningkatnya kebutuhan pasar akan produk perawatan rambut yang mampu mengatasi kebotakan secara aman mendorong para ahli untuk terus berinovasi.
Berbahan alami, Redensyl didesain mampu merangsang pertumbuhan rambut dengan mengaktifkan sel induk di folikel rambut.
Para dokter menilai Redensyl sebagai penumbuh rambut ‘Generasi Baru’ yang menggantikan Minoxidil.
“Redensyl ini relatif aman digunakan daripada Minoxidil karena terbuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan sehingga minim efek samping,” ujar dr. Ary Andri.
Pernyataan tersebut didukung hasil penelitian Nezih Karaca dan Nebahat Demet Akpolat yang berjudul “A Comparative Study between Topical 5% Minoxidil and Topical ‘Redensyl, Capixyl, and Procapil’ Combination in Men with Androgenetic Alopecia”.
Karaca dan Akpolat menyatakan penggunaan topikal Redensyl menunjukkan efektivitas dan kepuasan lebih tinggi pada pengguna dibandingkan pemakaian topikal Minoxidil. Selain itu, Redensyl juga menawarkan pendekatan inovatif dan efektif bagi pengguna yang khawatir dengan efek samping Minoxidil.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR