TabloidNova.com - Ada berbagai metode prosedur operasi katarak yang berkembang di dunia, salah satunya teknologi centurion untuk prosedur operasi katarak terkini.
Seiring kecanggihan zaman, kini pasien pasca operasi katarak diklaim mampu pulih lebih cepat karena begitu kecilnya luka yang hanya berukuran minimal 1.8 sampai 2.2 milimeter saja dengan risiko yang lebih minim pula.
Penerapan teknologi canggih tersebut juga menjadi faktor pendukung kesuksesan Jakarta Eye Center (JEC) @Kedoya sebagai perwujudan Vision 2020, yakni Indonesia bebas buta katarak. Teknologi Centurion ini diaplikasikan pada program bakti sosial operasi katarak gratis bagi masyarakat oleh JEC pada tahun 2015.
"Saat ini kami menerapkan teknik fakoemulsifikasi pada operasi katarak dengan teknologi Centurion, selain itu ada juga teknologi Femtosecond laser cataract surgery atau operasi katarak tanpa pisau yang mempermudah tindakan operasi dan mengoptimalkan penyembuhan," ujar Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), Direktur Medik JEC @Kedoya.
Sekadar informasi, teknik fakoemulsifikasi adalah prosedur operasi katarak dengan gelombang ultrasonik dan luka irisan minimal yang telah hadir pada mesin operasi katarak masa kini.
Berikut manfaat dari penerapan teknologi Centurion, antara lain:
Pertama, sistem active fluidics pada teknologi Centurion menciptakan kestabilan jumlah cairan yang masuk dan keluar pada mata selama prosedur operasi berlangsung. Centurion adalah mesin pertama yang mampu mengendalikan jumlah cairan yang masuk dan keluar pada mata sehingga tekanan pada bola mata aman.
Kedua, teknologi Centurion bersifat efisiensi penggunaan cairan dan energi dalam tindakan fakoemulsifikasi. Hal ini mengurangi risiko trauma pada endhotel cornea mata dan mempercepat proses penyembuhan setelah operasi.
Ketiga, fitur Autosert IOL pada mesin Centurion yang memungkinkan penanaman lensa yang dikendalikan secara otomatis sehingga pasien dan dokter merasa lebih aman dan nyaman.
"Teknologi Centurion ini menjadi salah satu alternatif yang kami terapkan dalam tindakan fakoemulsifikasi, terutama pada pasien katarak dewasa dengan kondisi simpel sampai kompleks, maupun seperti pada pasien anak," tutup Dr. Setiyo.
Ridho Nugroho
FOTO: Ridho Nugroho / Myvmc
KOMENTAR