TabloidNova.com - Minimalis menjadi satu istilah baru yang kini dirindukan oleh banyak pecinta fashion hijab di Indonesia. Entah karena berkiblat pada tren mode dunia sekarang atau memang faktor selera, nuansa minimalis yang minim detail semakin mendapat hati para insan mode tanah air.
Merujuk pada euforia tren fashion hijab dua tahun silam, warna-warni terang nan kontras serta balutan embellishment kerap menjadi bumbu utama pada sejumlah peragaan busana muslim atau hijab. Sebagai dinamika, tentu tak ada salahnya, namun minimalis yang erat akan kesan elegan dinilai lebih sanggup menunjang penampilan para perempuan muslimah tanpa membuatnya berlebihan. Selain itu, busana muslim minimalis tentu lebih bisa digunakan kapan dan di mana saja, serta lebih mudah dipadu padan.
The Executive menangkap sinyal tersebut ketika merilis koleksi busana muslim lebaran 2015 untuk perhelatan Indonesia Fashion Week 2015 (IFW) yang digelar empat hari kemarin. Ketiga nama desainer yang turut berkolaborasi juga bukanlah nama baru dalam percaturan dunia fashion hijab, yaitu Jenahara, Ria Miranda, dan Hannie Hananto. Inilah tren busana hijab terkini yang diusung ketiga desainer tersebut.
Meski punya karakter berbeda dan pasarnya masing-masing, ketiga desainer tersebut mampu menerjemahkan profesional, stylish, dan modern yang menjadi DNA The Executive.
Lupakan sejenak soal meriahnya embroidery dan embellishment di kanan kiri busana hijab. Ketiganya justru menawarkan siluet ultra simpel feminin lewat permainan cutting dan material bahan.
Arquitectura adalah tema yang dipilih oleh Hannie Hananto untuk kolaborasinya kali ini. Sekilas Anda akan menangkap aura Parisian nan klasik dari imbuhan properti topi lebar dan busana monokromatik.
Hannie menghadirkan perpaduan potongan minimalis yang dikawinkan dengan motif geometris sebagai rujukan tren mode musim semi/panas 2015 di kancah runway dunia. Less is more nampak menggawai keseluruhan koleksi busana hijab modern pada gaya color block dan two tone yang sarat akan selera masyarakat urban.
Queen of Sabby Chic merupakan sebutan bagi Ria Miranda. Kukuh menghadirkan koleksi busana hijab simpel nan anggun dalam palet warna pastel, Ria tampil cukup berbeda kemarin. Motif tribal serta aksen flare pada atasan model tunik, rompi, kemeja, dan blus berlengan panjang seakan bermaksud mengadopsi gaya vintage era tahun 70-an. Permainan draperi, gaya loose dan flowing nampak di semua koleksi Ria Miranda.
Jenahara terkenal akan keberaniannya mengusung warna kontras atau gelap sebagai DNA label busana. Kali ini, motif leopard berpalet khaki dan olive sengaja dihadirkan demi mendukung nuansa safari pada busana muslim miliknya. Sentuhan klasik berupa kantong, lilitan pita, dan ritsleting menambah gaya modern minimalis.
Dari ketiga desainer tersebut dapat disimpulkan, potongan basic dapat tampil lebih gaya dan baru berkat racikan apik yang menjadi ciri khas masing-masing desainer.
Inspirasi tren busana hijab terkini diterjemahkan melalui padanan celana panjang berpadu blus dengan bahan melayang, long dress dengan belahan tinggi yang tentu dilengkapi celana panjang di bagian dalam, celana longgar, serta pakaian luar seperti long cardigan, rompi, dan cape, dipercaya kembali menjadi tren yang sebenarnya tak pernah pudar. Ia pun membuktikan, gaya kerudung simpel tetap bisa membuat tampilan gaya tanpa berlebihan.
Ridho Nugroho
FOTO-FOTO: THE EXECUTIVE
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
KOMENTAR