TabloidNova.com - Apa yang membedakan antara satu desainer dengan desainer lainnya? Jawabannya adalah taste atau rasa. Bilamana idealisme sang pencipta busana kelewat kaku, tak jarang busana miliknya hanya berakhir di halaman atau sampul majalah serta koleksi butiknya.
Desainer diperbolehkan membuat rancangan yang berkarakter kuat, namun jangan lupa ada mata publik serta pasar yang berada di belakangnya. Oscar Lawalata, Selasa (4/11) lalu sukses memukau di panggung Jakarta Fashion Week 2015, di Senayan City lewat penerjemahannya mengenai budaya Jawa modern.
Komposisi berbalut imajinasi dan inspirasi begitu pas tanpa terlihat berlebihan. Konsistensi DNA sang peraih penghargaan international Young Creative Entrepreuner (IYCY) oleh British Council pada tahun 2009 berhak ia sandang karena telah membuat garis rancangannya semakin naik kelas.
Siluet minimalis, mengikuti tubuh, simpel dan sesekali loose serta melambai mendominasi koleksi bergaya dodot Jawa (strapless), one shoulder, sleeveless, V-neck, dan halter neck. Aura mistis menuju subtil bercampur aduk kala model tampil dengan 60 aksesori pendukung dari kulit, perak, dan tembaga seperti ikat pinggang, anting, kalung, dan gelang kreasi desainer aksesori Belanda, Mada Van Gaans.
Sekuens pertama mengantarkan warna kesukaan banyak insan, yakni hitam dalam kesan modern minimalis. Ragam potongan busana, baik two pieces seperti lilitan kain 7/8 ala desainer kenamaan Ghea Panggabean serta luaran kardigan model longgar maupun one pieces seperti gaun, jumper, serta mantel bergaya kimono. Gaya transparan tersemat pada dua buah koleksi di sekuens ini.
Meninggalkan sekuens pertama, suguhan palet warna lain memanjakan mata, seperti biru elektrik, oranye, hijau zamrud dan safir, serta krem. Masih tetap berada di benang merah koleksi, sekuens kedua juga mengusung bahan dan motif polos.
Kemunculan koleksi dari lilitan kain batik tulis yang membalut tubuh para model menyempurnakan peragaan busana desainer yang memulai karier modenya pada tahun 1998 ini. Oscar menemukan tumpal kain batik yang dikemas secara cermat membentuk busana yang memperlihatkan lekuk tubuh dengan sangat cantik.
Ridho Nugroho
Foto - foto: Eddy Bogel/JFW
KOMENTAR