TabloidNova.com - Komitmen membawa warisan budaya dalam garis rancangan modern yang dikenal oleh dunia global menjadi makna tersendiri yang diyakini oleh Alleira Batik. Menampilkan koleksi busana wanita dan anak lewat cermin feminitas tinggi yang berkarakter.
Umpama bunga, sifat khas bunga yang cantik dan romantis memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perasaan siapapun yang melihatnya. Hal itu yang sengaja dihadirkan sebagai bagian dari kekuatan pengaruh wanita untuk terus semangat namun menjadikan sosok wanita sangat luar biasa kuat dalam setiap lini kehidupan.
Terbagi atas lima sekuens, yakni lima sekuens busana wanita dan satu sekuens busana anak, Alleira Batik menyuguhkan peragaan busana mengagumkan dan penuh kejutan. Show yang digelar pada Rabu (15/10) tersebut diramaikan oleh 63 model yang tidak hanya berasal dari kalangan model profesional saja, tapi juga istri dan kerabat para duta besar Negara, publik figur serta ana-anak.
Nocturne Jardin menjadi tema pertama yang dipilih sebagai pembuka peragaan. Irama akan kontrasnya malam dan warna bunga yang kuat dari sebuah taman.
Kombinasi motif batik dalam sentuhan warna jingga, hijau, ungu, dan abu-abu di atas kain ATBM, supersilk, organza, velvet, serta sequin. Demi mengejar kesan anggun, bahan brokat berdetail geometris bergaya kontemporer yang diberi ornament serta lilitan bahan tule. Koleksi di sekuens pertama ini mengusung siluet fit and flare, fitted gown, siluet H-line dan struktural.
Pada sekuens kedua, tema Petale & Plis muncul membawa keindahan kelopak bunga yang lembut dan ringan. Koleksi sarat filosofi menceritakan sosok wanita yang mudah terbawa arus namun tetap kuat diinterpretasi dalam palet putih, abu-abu, hitam, biru dan metalik. Imbuhan detail lipit an ruffles.
Anak-anak pun tak ketinggalan meramaikan panggung runway, sekuens ketiga bertajuk 'La Recreation' yang bersanding selaras dengan busana wanita pada sekuens sebelumnya. Penggunaan material katun doby, tule dan taffeta berpadu warna alam yang terang, seperti merah, jingga, kuning, hijau, ungu, hitam, biru serta putih. Kesan girlie semakin terasa lewat busana anak berdetail ruffles, lipit, laser cut floral bersiluet A-line dan flare.
Tema La Couronne Le Reine pada sekuens keempat menggali keunikan batik betawi dalam ragam selendang, stola, serta syal dari satin silk dan ATMB berhias motif khas Betawi. Koleksi kreasi batik ini dibawakan oleh jajaran VIP dari Young President Organization (YPO) dan Meek Foundation.
Nuansa feminin semakin nampak di sekuens kelima yang bertajuk 'Belle Femme'. Paduan motif batik cantik dari tiap-tiap dihasilkan dari bahan ATBM, jacquard, organza, velven serta sifon dan silk. Siluet duyung, empire, dan ladylike menjadi benang merah.
Sebagai penutup, Fleurs de Rosee mendeskripsikan eleganitas wanita berpadu warma alam dari batu mulia, seperti merah, hijau, ungu, kuning dan hitam. Kehadiran motif berwujud floral besarm tail dan tule serta prnamen pada bordir.
Ridho Nugroho
KOMENTAR