Aksesori headpiece bentuk topi lebar menandai kehadiran nuansa oriental yang kian terasa. Ragam atasan berkerah cheongsam dan shanghai beraksen peplum menawarkan pilihan busana couture namun siap pakai yang formil. Untuk padanannya, Didi mengawinkannya bersama rok model pensil, rok lipit, sackdress dan luaran kimono bermotif floral, naga emas dan dedaunan.
Menit berikutnya, gimik luaran mantel, cape, maupun jubah berukuran midi yang dilepas dan diserahkan kepada seorang usher pria yang berdiri di sisi samping panggung memberikan sentuhan lain pada peragaan.
Eksperimen siluet dan bahan songket ditelurkan pada ragam sackdress dan mini dress melekat tubuh disandingkan bersama luaran berdetail fringe menyerupai kaki ubur-ubur, atau aplikasi menyerupai tekstur batu karang serta imbuhan lempengan metal warna emas berbentuk kerang laut pada gaun bersiluet mermaid. Hadir jumpsuit hoodie (tudung) model strapless, lalu gaun bersiluet ball gown beraksen tumpuk dan embroidery berkerah sabrina.
Impresi merah serta putih yang memanjakan hasrat akan rancangan khas Didi Budiarjo kembali hadir. Siluet A-line yang klasik ala era 50-an diterjemahkan pada gaun ruffles bergaya asimetris, mullet,dan lainnya.
Kreasi pemilihan bahan tule, satin, sifon, shantung, organza dan bahan lain seperti cloque dan jacquard mengibaratkan kesan istimewa dan anggun yang coba disampaikan.
Ridho Nugroho
KOMENTAR