Deretan celana bermuda 'high-tailoring' berpalet abu-abu menemani segenap atasan lurik berwarna oranye, cokelat, marun dan navy bergaya boxy yang jatuh pas pinggang bersiluet longgar. Nuansa kasual kian terasa kala garis leher bulat sengaja dipilih sebagai identitas pada sekuens pertama.
Celana 7/8 abu-abu berpotongan pipa mengantarkan sekuens berikutnya. Yang berbeda, Phillip justru mengaksentuasikan gaya preppy lewat rolled-up (lipatan gulung ke atas) pada celana tersebut. Atasan motif lurik serta kotak-kotak berupa vest yang diberi syal bermotif warna senada, kemeja tanpa lengan berkerah tinggi (turtle) dilengkapi alas kaki model bot dan moccasin berbahan patent leather.
Ambiens urban semakin kental mengiringi campuran batik lurik bersama bahan polos lain warna biru indigo lewat atasan kemeja berkerah tangan pendek dan panjang. Phillip mengaplikasikan batik lurik sebagai imbuhan baik dalam porsi besar seperti pada bagian dada, atau porsi kecil bergaya patchwork di bagian leher atau garis kancing serta lengan. Untuk padanan, bawahan celana bermuda warna hitam polos diberi garis batik lurik pada ujungnya.
Mata pengunjung dialihkan pada ingatan masa lalu saat era pecinan Jawa hadir dalam bagian sejarah budaya. Akulturasi budaya yang dikemas modern nan apik begitu diperlihatkan Phillip lewat celana bersaku berpotongan beggie yang longgar dan jatuh pas pergelangan kaki.
KOMENTAR