125 Kebaya Kontemporer Tandai 25 Tahun Anne Avantie Berkarya

TabloidNova.com - Sulit mendeskripsikan kekaguman ketika menghadiri peragaan busana yang digelar oleh salah satu Maestro kebaya kontemporer Indonesia, Anne Avantie. Genap mencapai usia 25 tahun berkarya di industri mode tanah air, Anne menyuguhkan sebuah pertunjukan spektakuler yang memanjakan mata serta mengundang decak kagum para pengunjung dan tamu yang hadir di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (3/9) petang lalu.

Sebanyak 125 kebaya buatan tangan dipamerkan Anne dalam show ini. Desainer asal Semarang ini seakan tak pernah gagal menunjukkan keanggunan khas Indonesia dengan karyanya. Untuk mempersiapkan perayaan yang diberi tajuk "Merenda Kasih" ini, Anne butuh waktu dua tahun lamanya.

 

Ke-125 koleksi kebaya kontemporer rancangannya mampu tampil memesona di setiap sekuen, bahkan di setiap potongnya. Anne begitu detail dan matang mempersiapkan konsep busana yang dibuatnya hingga nyaris sempurna tanpa cela.

Lekuk kerah kebaya model encim, beskap dan modern kontemporer berpadu dengan brokat, bordir, payet, manik, kain batik, bahan bermotif dan sebagainya semakin memikat berkat sentuhan tangan kreatifnya.

Kemegahan serta kesuksesan 'Merenda Kasih' tentu tidak lepas dari tata panggung, tarian, dekorasi, set lampu, pengisi acara, properti dan alunan musik orkestra dari Erwin Gutawa serta insan kreatif yang andal di belakangnya.

Dari Oriental Hingga Kerajaan

Gerobak kayu kuno di sisi panggung yang bergerak menuju tengah panggung karena ditarik oleh penari pria menandai dibukanya peragaan busana pada sekuens pertama. Seakan ingin menonjolkan siapa dirinya serta darimana asalnya, nuansa pecinan khas kota Semarang mewakili tema keseluruhan.

Segenap properti seperti payung kertas, aksesori headpieces, serta riasan wajah khas wanita keturunan peranakan mengiringi busana yang didominasi warna merah bermotif bersiluet H-line dengan belahan tinggi di bagian samping yang dipermanis brokat merah pada bagian tepi.

Kerah model cheong sam lengkap dengan kancing bersusun khasnya begitu memesona dibalik siluet empire yang seksi, feminin dan berani.

Sekuens kedua yang penuh romansa sakral berkat deretan kebaya pengantin berpalet warna putih, krem, emas, pink muda berpadu kain sutra kaya warna dan motif.

Stagen warna merah melilit pinggang sebagai pertanda kebaya memang warisan budaya leluhur tanah Jawa. Ragam kebaya model halter, V-neck, Queen Ane atau kerah jantung hati bak putri bangsawan kuno tersemat apik di atas aksen peplum, asimetris serta lipit.

Kejutan lain kembali ditawarkan, Anne menggaungkan aura romantisme yang hangat dan teduh layaknya sifat wanita Indonesia.

Warna-warna hijau lime, pink muda, kuning gading, krem dan emas hadir bersama permainan potongan dan aksen kaya detail yang sanggup menimbulkan decak kagum.

Sekuens ketiga diimbangi kesan seksi lewat atasan model rok panjang atau kain yang didominasi belahan tinggi pada bagian tengah atau samping. Luaran mantel bulu beraksen fringe serta imbuhan renda di sisi pinggiran kain tak pelak menambah kesan cantik yang elegan.

Bekerjasama dengan rumah mode Brutus yang ternama karena kemapanannya mengolah busana jas pengantin pria, Anne menghadirkan 10 kebaya dengan busana setelan pria yang dikenakan oleh 10 pasangan selebriti ternama Indonesia.

Penyanyi senior Titiek Puspa yang muncul dari kursi penonton mengantarkan kebaya brokat perancis kaya bordir dan detail. Titi Kamal menarik perhatian lewat gayakebaya bernuansa Bali lengkap dengan obi warna tosca menjuntai yang dililit bros cantik warna senada.

Suasana retro klasik pada tahun 1950-an ternyata menginspirasi Anne merancang koleksi lewat pencampuran bahan brokat dengan bahan bermotif, serta aksesori kacamata model cat eye dan sarung tangan bahan velvet.

Kali ini Anne tidak menggunakan kain atau batik motif lurik sebagai padanannya, tapi aneka motif polkadot bersanding serasi dengan siluet kebaya model encim berpalet merah yang dikenakan oleh para model senior  era tahun 70-an seperti Ratih Soe, Nana Krit, Mira Sayogo, Debby Sahertian, Dani Dahlan, Citra dan lainnya.

Kembali pada pakem kebaya modern kontemporer, Anne menampilkan kebaya santun lengkap dengan selendang panjang melingkar di bagian bahu berwarna kontras seperti pink.

Brokat Perancis berdetail manik bebatuan dan payet berwarna hijau emerald, biru safir, merah cabai berpadu kain sutra bermotif penuh yang dibawakan oleh artis Ira Wibowo, Artika Saridevi, Maudy Koesnaedi, serta artis senior seperti Widyawati, Rina Hasyim, Rima Melati dan lainnya.

Elegansi emas dan hitam direfleksikan lewat deretan kebaya modern serta terusan panjang dari bahan velvet, batik, kain sutra bermotif baroque. Nuansa kerajaan yang diakulturasi budaya peranakan cina kuno menjadi pesona tersendiri. Jubah panjang menyapu lantai menghadirkan aura magis tersendiri yang kental dan kuat.

Terima kasih, Anne Avantie, untuk 25 tahun karyamu...

Ridho Nugroho

PROMOTED CONTENT