TabloidNova.com - Akhir-akhir ini semakin banyak pemberitaan mengenai penganiayaan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh orang dewasa. Misalnya, dugaan pencabulan anak berumur 5 tahun oleh penyanyi dangdut SAG; pembunuh Angeline, Agus Tay Hamba May (25), yang mengaku juga melakukan kekerasan seksual terhadap bocah berusia 8 tahun tersebut, dan berbagai kasus lainnya yang tak terlalu terekspos.
Apakah dengan berbagai tindakan itu artinya SAG maupun Agus adalah pedofilia?
Seksolog Ray Blanchard, PhD, profesor psikiatri di University of Toronto, mengatakan bahwa pedofil adalah orang yang punya orientasi seksual terhadap anak secara terus-menerus. Umumnya, anak yang menjadi korban berusia 13 tahun atau lebih muda.
Namun tidak semua pedofil adalah penganiaya anak (atau sebaliknya).
"Penganiaya anak ditentukan oleh tindakannya, sedangkan pedofil ditentukan oleh hasrat seksualnya," jelas Blanchard. "Beberapa pelaku pedofilia menahan diri untuk tidak melakukan pendekatan seksual terhadap anak sepanjang hidupnya."
Pedofilia dianggap sebagai kelainan mental oleh lembaga medis seperti American Psychiatric Association (APA) sejak 1968. "Pedofil didiagnosa dengan kelainan pedofilis jika ketertarikan mereka pada anak menyebabkan mereka merasa bersalah, cemas, terasing, atau kesulitan mengejar tujuan pribadi lain, atau jika dorongan seksual tersebut menyebabkan mereka mendekati anak-anak untuk mendapatkan kepuasan seksual dalam hidupnya," tambahnya.
Apakah pedofil hanya tertarik pada anak-anak?
Beberapa pelaku pedofilia tertarik pada orang dewasa maupun pada anak-anak, tetapi sulit mengetahui seberapa besar kemungkinan tersebut. Soalnya, kebanyakan penelitian mengenai pedofilia dilakukan berdasarkan orang-orang yang ditangkap untuk kasus pelecehan seksual terhadap anak. Ada kemungkinan mereka juga mengaku tertarik pada orang dewasa agar terlihat "lebih normal", demikian menurut Blanchard.
Kelainan pedofilia jauh lebih umum terjadi di kalangan pria daripada wanita. Kecil sekali kemungkinan kelainan ini berkembang pada orang dewasa yang sudah pernah tertarik pada orang dewasa.
"Beberapa orang mungkin menjadi dewasa sebelum benar-benar menyadari bahwa ketertarikan seksual mereka pada anak-anak jauh lebih kuat daripada terhadap orang-orang seusia mereka," tambah Blanchard.
Kebanyakan pedofil memiliki ketertarikan tertentu pada salah satu jenis kelamin saja. Tetapi sulit memperkirakan persentase pedofil yang heteroseksual, homoseksual, atau biseksual dalam hal ketertarikan mereka pada anak-anak.
Blanchard menegaskan, orang mungkin bisa saja lebih tertarik pada anak-anak atau orang dewasa, atau lebih tertarik pada pria atau pada wanita. Tetapi sebenarnya masih ada pilihan yang bisa dilakukan, yaitu bagaimana pedofil mengendalikan hidup mereka ketika mereka betul-betul menyadari kecenderungan orientasi seksual mereka.
"Ada pedofil yang berusaha menerima dan mencoba membuat pembenaran atas orientasi seksual mereka. Sebagian yang lain memahami bahwa mendekati anak-anak dalam kehidupam nyata itu tidak dapat dibenarkan secara moral. Tetapi akibatnya mereka menjadi frustrasi, terisolasi, kesepian, depresi, dan cemas," kata Blanchard.
Dini Felicitas/WebMD
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR