Padahal, mengenal pasangan secara mendalam sangat penting, termasuk tentang kondisi kesehatan serta pengaruhnya terhadap keluarga yang akan dibangun. Itu semua bisa ditelusuri melalui Pemeriksaan Kesehatan Pranikah (Premarital Check-Up).
Mungkin banyak pertanyaan yang sering membuat Anda bimbang, perlukah cek kesehatan pranikah? Lalu, apa saja yang diperiksa dalam cek kesehatan pranikah? Kalau ternyata dideteksi ada sebuah penyakit, lantas apa yang harus dilakukan?
Cek kesehatan pranikah bukan berarti menyarankan Anda langsung mundur begitu mengetahui Si Dia memiliki penyakit tertentu. Melainkan, mencegah terjadi komplikasi sehingga penyakit dapat diatasi sejak dini dan dicari jalan keluarnya. Jadi, kebimbangan mengenai perlukah cek kesehatan pranikah seharusnya sirna bila alasan yang memberatkan adalah takut membuat hubungan bubar jalan.
Deteksi Dini Menurut DR. Dr. Wiku Andonotopo, Sp.OG (K)., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Sub-Spesialis Konsultan Fetomaternal di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Premarital Check-Up (PCU) adalah sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan kedua calon mempelai. "Terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau penyakit genetika diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin."
PCU sangatlah penting karena dengan melakukannya berarti Anda dan pasangan dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap masalah kesehatan. "Baik yang berhubungan dengan kesuburan, maupun kemungkinan timbulnya penyakit yang diturunkan secara genetik."
PCU disarankan dilakukan 6 bulan sebelum menikah. Nah, apa saja yang diperiksa dalam cek kesehatan pranikah? Simak penjelasan berikut,
1. Hematologi rutin
Berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada jumlah sel darah pada kedua calon mempelai.
2. Tes urine rutin
Memeriksa ada tidaknya infeksi saluran kemih dan mengetahui kondisi ginjal.
3. Golongan darah
Untuk mengetahui golongan darah dan rhesus (+ atau -) kedua calon pengantin.
4. Gula darah puasa
Masing-masing pasangan sebelumnya dianjurkan berpuasa terlebih dulu. Tujuannya untuk mengamati kadar gula darah dalam tubuh. Biasanya sampel darah kedua pasangan akan diambil setelah berpuasa dan 2 jam setelah makan.
5. HBsAG (Hepatitis B Surface Antigen)
Untuk menunjukkan tanda-tanda terinfeksi oleh penyakit hepatitis B.
KOMENTAR