Tabloidnova.com - Masyarakat Indonesia sepertinya sulit dipisahkan dari minyak goreng. Betapa tidak, hidangan yang digoreng masih menjadi primadona. Selain mudah dan praktis, sajian yang digoreng memang juga renyah dan sedap disantap. Mengapa hidangan goreng terasa lebih enak?
Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK menjelaskan, "Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan minyak pada masakan mampu memberikan cita rasa yang sedap. Tapi bersamaan dengan itu, mendengar kata minyak juga biasanya akan terbayang kata-kata seperti gemuk, tidak sehat, dan tinggi kalori," ujarnya dalam peluncuran Minyak Kanola dari Tropicana Slim.
Meski demikian, bukan berarti kita harus menghindarinya. Pasalnya, ia menambahkan, tubuh tetap membutuhkan lemak dari makanan untuk membantu kerja tubuh lebih baik. Terpenting adalah mengetahui batas aman konsumsi minyak goreng untuk tubuh.
Perlu diketahui, lemak pada minyak bermanfaat untuk cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Artinya, minyak pun menyimpan manfaat yang tak sepele. Asalkan, minyak dikonsumsi dalam porsi yang tepat.
"Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tahun 2013, batasan aman konsumsi minyak maksimal hanya 67 gram atau setara 5 sendok makan," ujarnya. Maka, sebenarnya minyak masih aman asalkan kita mengetahui batas aman konsumsi minyak goreng untuk tubuh.
Ia pun menyarankan, saat memilih minyak goreng, ketahui kandungan di dalamnya, apakah lebih banyak mengandung lemak jenuh atau tak jenuh.
"Asam lemak jenuh yang jahat bagi tubuh biasanya ditemui di minyak goreng. Sementara asam lemak tak jenuh yang diperlukan tubuh bisa didapat dari minyak jagung, olive oil, dan minyak kanola," tambahnya.
Annelis Brilian
KOMENTAR