Anak saya perempuan (15 bulan). Sehabis melahirkan, dokter menyarankan agar saya sering-sering membersihkan daerah sekitar kelamin bayi saya, supaya kotoran yang ada tidak sampai masuk ke dalamnya yang bisa mengakibatkan infeksi (panas). Namun, sudah 4 bulan ini saya perhatikan anak saya kalau berbaring/tiduran suka menguwil-uwil alat kelaminnya, entah karena gatal atau memang ada fase tertentu pada anak seusianya melakukan itu?
Apakah karena pengaruh dari membersihkan kelaminnya yang sejak bayi sampai sekarang ataukah ada faktor lainnya? Lalu, saat anak saya usianya 10 hari, pada kemaluannya mengeluarkan cairan berwarna cokelat seperti orang menstruasi. Cairan itu keluar kurang lebih 5 hari. Apakah cairan tersebut normal ataukah ada kelainan? Apakah ada hubungannya dengan pertanyaan saya yang pertama? Lalu, kenapa juga sampai sekarang di alat kelaminnya masih suka ada kotoran seperti susu/bedak yang basah?
Tri- Semarang
Tak jarang ditemukan bayi yang berusia beberapa hari mengeluarkan sedikit darah dari kemaluannya seperti menstruasi. Hal ini tidak berbahaya dan timbul akibat pengaruh hormon dari ibunya. Begitu juga jika ada sedikit cairan yang keluar sepanjang tidak berbau busuk tak bermasalah. Keadaan ini tidak berpengaruh terhadap timbulnya kebiasaan mempermainkan kemaluannya di kemudian hari.
Alat kelamin perempuan perlu dibersihkan. Sebaiknya digunakan air saja atau ditambah dengan sabun lunak. Tidak dianjurkan membersihkan dengan antiseptik atau bahan kimia lainnya tanpa indikasi yang jelas. Hindari penggunaan bedak di sekitar alat kelamin karena dapat masuk ke dalam lipatan bibir kemaluan.
Jika timbul alergi atau iritasi terhadap bahan tertentu, maka dapat timbul rasa gatal sehingga anak sering menggaruk. Garukan dapat menimbulkan rasa nyaman sehingga meskipun tidak gatal lagi ia tetap mencoba mengulanginya
KOMENTAR